Trump Ancam Tembak Pendemo Kasus George Flyod di Minneapolis

Jumat, 29 Mei 2020 16:00 WIB

Presiden AS Donald Trump berbicara tentang upaya pemerintah untuk mengembangkan vaksin ketika Dr. Debbie Birx, koordinator respons virus corona Gedung Putih, dan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS Dr. Anthony Fauci mendengarkan selama konferensi pers terkait virus corona di Rose Garden di Gedung Putih di Washington, AS, 15 Mei 2020. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengancam akan menembak para pengunjuk rasa di Minneapolis yang memprotes kematian pria kulit hitam bernama George Floyd.

Trump menyebut para pendemo, yang telah berunjuk rasa tiga malam berturut-turut, sebagai berandal.

"Berandal-berandal ini tidak menghormati kenangan akan George Floyd, dan saya tidak akan membiarkan itu terjadi. Baru saja berbicara dengan Gubernur Tim Walz dan mengatakan kepadanya bahwa Militer mendukungnya setiap saat. Setiap kesulitan dan kita akan mengambil kendali tetapi, ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai. Terima kasih!" dikutip dari CNN, 29 Mei 2020.

Para pengunjuk rasa di Minneapolis menyerukan agar tuntutan pidana diajukan terhadap empat petugas polisi yang terlibat dalam penangkapan George Floyd yang berusia 46 tahun pada Senin malam. Floyd meninggal dalam tahanan setelah mengatakan kepada petugas "Saya tidak bisa bernafas", dengan video kejadian yang memperlihatkan seorang polisi menekan kepala Floyd dengan lututnya. Keempat petugas telah diberhentikan dari jabatannya.

Seorang wanita berada di dalam sebuah toko yang dijarah dan dibakar oleh para demonstran saat menggelar aksi protes atas tewasnya seorang pria berkulit hitam George Floyd, yang diinjak lehernya oleh polisi berkulit putih di Minneapolis, Minnesota, AS, 28 Mei 2020. REUTERS/Carlos Barria

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Kamis malam, para pendemo membakar satu kantor polisi setelah ditinggalkan oleh pasukan yang mundur, sementara bentrokan hebat juga telah menyebar ke kota St Paul.

Dikutip dari The Independent, seorang juru bicara kepolisian mengkonfirmasi bahwa para petugas telah sepenuhnya mengevakuasi kantor polisi Precinct ke-3, yang menjadi fokus dari banyak protes setelah pukul 22:00.

Trump menyalahkan bentrokan karena kurangnya kepemimpinan di kota itu dan mengkritik wali kota Jacob Frey.

Frey telah bergabung dengan para pengunjuk rasa dalam menyerukan penyelidikan kriminal atas kematian Floyd, meski tetap meminta massa tenang. Dia juga meminta Garda Nasional agar dikerahkan pada hari Kamis.

Sebagai tanggapan, Gubernur Walz mengaktifkan pasukan negara dan menyatakan situasi sebagai "darurat masa damai".

Dia mengatakan penjarahan dan pengrusakan menyebabkan kerusakan pada banyak bisnis, termasuk yang dimiliki oleh minoritas dan mendesak protes agar tetap damai.

"Kematian George Floyd harus mengarah pada keadilan dan perubahan sistemik, bukan lebih banyak kematian dan kehancuran," kata Walz.

Berita terkait

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

6 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

8 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

13 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

17 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

20 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

24 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

26 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

28 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

29 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya