Pakar SARS Sebut Konflik Amerika-Cina Ganggu Investigasi Corona

Rabu, 27 Mei 2020 20:02 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar penyakit gangguan pernafasan Zhong Nansan, menuding konflik Amerika - Cina sebagai dalang lambannya penelitian asal usul Corona (COVID-19). Sebab di saat peneliti Amerika dan Cina seharusnya bekerjasama, kedua negara malah ribut sendiri atas agenda politik mereka.

Padahal, klaim Nansan, dirinya sudah mendapat tawaran dari pakar-pakar Amerika untuk bekerjasama meneliti virus Corona. Salah satunya datang dari ahli epidemi Ian Lipkin, yang menawarkan kerjasama penggunaan perangkat molekular. Namun, situasi politik membuat pihaknya dan Lipkin, yang terlibat pembuatan film Contagion, sulit bekerja sama.

"Lipkin memiliki teknologi canggih yang disebut sebagai molecular capture. Teknologi itu bisa menangkap dan menganalisis gen kunci untuk mengidentifikasi asal virus. Penelitian ini akan melibatkan manusia dan hewan," ujar Nansan, yang dijuluki 'Pahlawan SARS', karena membantu pengendalian virus SARS, Rabu, 27 Mei 2020.

Sebagaimana diketahui, di tengah pandemi global virus Corona, Cina dan Amerika saling tuduh soal asal usul virus Corona. Amerika menuduh virus Corona berasal dari laboratorium virologi wuhan, baik diciptakan atau bocor dari sana. Sementara itu, Cina menuduh virus Corona diciptakan di Amerika dan dibawa ke Wuhan oleh personil militer.

Nansan mengatakan, Pemerintah Cina sudah menginvestigasi laboraturium virologi Wuhan sejak Amerika menuduhnya. Namun, setelah diinvestigasi, Ia mengklaim tidak ada bukti yang menunjukkan Corona berasal dari sana. Secara logika sendiri, kata Nansan, hal itu sulit terjadi karena dibutuhkan biaya dan teknologi sangat tinggi untuk bisa membuat virus sekelas Corona.

Untuk saat ini, kata Nansan, virus sudah dipastikan berasal dari hewan liar. Namun, soal bagaimana dari hewan liar bisa menular ke manusia, itu yang belum ditemukan. Hal itu yang sesungguhnya hendak dicari lewat kerjasama dengan Lipkin namun gagal.

Nansan membenarkan bahwa ada dugaan virus berasal dari pasar hewan Wuhan. Hal itu, kata ia, sudah diinvestigasi juga dan tidak terbukti. Alasan Nansan, tim investigasi hanya menemukan jejak penularan, bukan sumber.

"Kami perlu mencari tahu asal virus tersebut dan bagaimana ditularkan untuk mencegah pandemi berikutnya. Virus adalah produk evolusi dan bisa terjadi di manapun. Data sementara menunjukkan evolusi virus terjadi di Cina, Prancis, dan Amerika," ujar Nansan.

"Virus Corona muncul di Amerika, Italia, dan Prancis di bulan November. Berarti, virus itu sudah menjadi masalah dunia jauh sebelum dilaporkan di Cina," ujar Nansan mengakhiri.

Lipkin, sejauh ini, belum memberikan pernyataan atas klaim Nansan. Namun, dalam beberapa kesempatan, Ia menyatakan bahwa dirinya mengupayakan kerjasama dengan peneliti asal Cina untuk menelusuri asal usul virus Corona. Lipkin mengatakan bahwa tuduhan virus Corona (COVID-19) diciptakan di lab tidak masuk akal.

ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

16 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

17 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

22 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya