Terima Bantuan Minyak dari Iran, Maduro Sampaikan Terima Kasih

Senin, 25 Mei 2020 14:22 WIB

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro (kiri) dan Presiden interim Venezuela, Juan Guaido (kanan) sedang berunjuk rasa menggalang dukungan publik. Las2orillas

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menyampaikan terima kasih kepada Presiden Iran, Hassan Rouhani, yang telah mengirimkan bantuan migas. Menurut Maduro, bantuan dari Iran sungguh menolong Venezuela bertahan dari krisis energi untuk beberapa bulan ke depan.

Maduro tak hanya mengucapkan terima kasih ke Iran, namun juga menyinggung ancaman Amerika. Pekan lalu, Amerika mengancam akan bereaksi keras apabila Iran tetap mengirimkan bantuan ke Venezuela. Dalam pernyataannya, Maduro mengatakan bahwa Iran dan Venezuela berhak untuk saling membantu dan berdagang.

"Venezuela dan Iran sama-sama menginginkan kedamaian dan kami memiliki hak untuk berdagang dengan bebas. Kami adalah revolusioner yang tidak akan berlutut terhadap 'Kekaisaran' Amerika Utara," ujar Maduro dalam keterangan persnya sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 25 Mei 2020.

Diberitakan sebelumnya, Amerika memperingatkan Iran untuk jangan coba-coba membantu Venezuela menghadapi krisis energi. Sebab, kedua negara dalam status menjalani sanksi dagang dari Amerika. Jika Iran tetap membandel, Amerika mengancam akan meresponnya dengan keras.

Adapun Venezuela, saat ini, tengah menghadapi krisis energi terburuknya. Migas langka di sana karena kilang minyak mereka hanya beroperasi 10 persen dari kapasitas aslinya, 1,3 juta barrel per hari. Alhasil, Venezuela harus mencari bantuan dari negara lain.

Karena sanksi dagang Amerika, Venezuela kesulitan mencari bantuan. Opsi yang dimiliki untuk sumber dan jenis migas yang bisa diterima terbatas. Untungnya, Iran menyanggupi permintaan Venezuela dan langsung menjadwalkan pengiriman migas dengan lima kapal tanker.

Kapal pertama, bernama Fortune, tiba di Pelabuhan El Palito, Caracas, pada hari ini. Kapal kedua, Forest, baru memasuki perairan Karibia. Sementara itu, tiga sisanya masih berada di Samdura Atlantik. Dikutip dari Reuters, Iran mengirimkan 1,53 juta barrel minyak per kapal.

Hingga berita ini ditulis, Pemerintah Amerika enggan berkomentar soal hukuman apa yang akan diberikan kepada Iran dan Venezuela. Banyak pihak menduga Amerika akan merespon secara militer mengingat ada penempatan armada di lautan Karibia. Pentagon membantah keberadaan armada tersebut terkait masalah di Venezuela.

Terlepas dari hukuman apa yang akan diberikan, Pemerintah Amerika menyatakan bahwa krisis energi Venezuela adalah wujud kegagalan Maduro sebagai presiden.

"Krisis energi di Venezuela adalah catatan yang menyedihkan perihal kinerja Maduro. Warga Venezuela berhak mendapatkan Pemilu Presiden yang lebih adil dan jujur, untuk demokrasi dan perbaikan ekonomi, bukannya presiden yang malah membuat kesepakatan mahal dengan negeri pariah," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika, Morgan Ortagus.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

8 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

2 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

4 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

6 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya