TEMPO.CO, Jakarta - Kapal tanker migas milik Iran telah tiba di Venezuela pada hari Sabtu kemarin untuk membantu penanganan krisis energi di sana. Dengan kata lain, Iran mengacuhkan peringatan Amerika soal jangan coba-coba membantu Venezuela yang merupakan 'musuh' negeri Paman Sam tersebut.
Dikutip dari Reuters, Iran mengirimkan lima kapal tanker ke Iran. Dari lima, baru satu yang sudah tiba yaitu tanker dengan nama sandi Fortune. Fortune tiba di Venezuela pada Sabtu malam, pukul 19.40 waktu setempat, usai melewati Trinidad dan Tobago.
"Kapal-kapal dari Iran sudah berada di dalam zona ekonomi eksklusif Venezuela," ujar Wakil Presiden Bidang Ekonomi Venezuela, Tareck El Aissami, sebagaimana dikutip dari Reuters, Ahad, 24 Mei 2020.
Sebelumnya, Amerika memperingatkan Iran untuk jangan coba-coba membantu Venezuela menghadapi krisis energi. Sebab, kedua negara dalam status menjalani sanksi dagang dari Amerika. Jika Iran tetap membandel, Amerika mengancam akan meresponnya dengan keras.
Di saat bersamaan, Amerika memperkuat armada angkatan lautnya di perairan Karibia, tak jauh dari Venezuela. Walau begitu, Pentagon mengklaim penguatan di Karibia bukan karena datangnya kargo dari Iran, tapi bagian dari operasi Amerika untuk mencegah peredaran narkotika di sana.
Adapun Venezuela, saat ini, tengah menghadapi krisis energi terburuknya. Migas langka di sana hingga Venezuela harus mencari bantuan dari negara lain. Iran yang menyanggupi permintaan tersebut.
Dalam foto yang dirilis oleh situs web resmi kantor Kepresidenan Iran, Presiden Hassan Rouhani memimpin rapat kabinet di Teheran, Iran, Rabu, 8 Mei 2019.[CNN]
Kedua negara sendiri sudah beberapa kali saling bantu di tengah sanksi dagang Amerika. Di tahun 2010-2011, perusahaan migas Venezuela, PDVSA, mengirim migas ke Iran yang menjalani sanksi dagang karena program pengayaan nuklirnya.
Jika semua pengiriman migas dari Iran berjalan lancar, maka diperkirakan Venezuela bisa bertahan hingga setengah tahun. Dikutip dari Reuters, Fortune membawa 1,54 juta barrel gas dan alkilat yang cukup untuk konsumsi sebulan di Venezuela. Kedatangan Fortune sendiri mendapatkan pengawalan di laut serta di udara.
Menanggapi ancaman yang ada, Presiden Iran Hassan Rouhani balik mengancam akan membalas Amerika jika terjadi masalah pada kapal Iran. "Jika tanker kami di Karibia atau di manapun menghadapi masalah gara-gara Amerika, maka Amerika juga akan menghadapi masalah (dari Iran)," ujar Rouhani.
Di Venezuela, kubu oposisi mengkhawatirkan makin kuatnya hubungan Venezuela dan Iran. Hal itu dikhawatirkan akan mempersulit perlawanan terhadap Presiden Nicolas Maduro yang gagal menangani krisis ekonomi selama enam tahun. "Mereka tengah mencoba mengubah kekalahan menjadi kemenangan," ujar Oscar Ronderos, anggota parlemen yang juga bagian dari Komisi Energi Venezuela.
ISTMAN MP | REUTERS