Akibat Corona, Pendatang dari Brazil Dilarang Masuk Amerika

Senin, 25 Mei 2020 11:37 WIB

Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengikuti aksi unjuk rasa untuk menolak aturan social distancing di tengah pandemi virus Corona, di Brasilia, Brasil, 19 April 2020. Aksi tersebut diikuti ratusan orang yang memprotes aturan social distancing. REUTERS/Ueslei Marcelino

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump telah memutuskan untuk melarang warga Brazil berkunjung dan masuk ke Amerika. Hal tersebut menyusul makin tingginya jumlah kasus dan kematian akibat virus Corona (COVID-19) di Brazil.

"Per 23 Mei 2020, Brazil telah memiliki 310.087 kasus virus Corona di mana merupakan angka terbesar ketiga di dunia. Keputusan (menerapkan travel ban) ini untuk memastikan warga asing yang datang dari Brazil tidak menjadi sumber infeksi baru di Amerika," ujar juru bicara Gedung Putih, Kayleigh McEnany, sebagaimana dikutip dari New York Times, Senin, 25 Mei 2020.

McEnany melanjutkan bahwa larangan tersebut hanya akan berlaku untuk turis atau pendatang. Arus perdagangan antara kedua negara, kata McEnany, tidak akan terpengaruh alias berjalan seperti biasa.

Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih, Robert O'Brien, menyatakan hal senada. Ia mengatakan, Pemerintah Amerika akan mengambil langkah apapun, termasuk travel ban, untuk mencegah situasi pandemi yang lebih parah.

"Karena situasi di Brazil, kami akan mengambil segala langkah yang dibutuhkan untuk melindungi warga Amerika," ujar O'Brien.

Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, belum memberikan tanggapan apapun atas penerapan travel ban tersebut. Namun, penasehat urusan luar negeri Bolsonaro, Filipe Martins, menyatakan bahwa pihaknya sudah memprediksi larangan itu akan terjadi.

"Kami sudah memprediksi hal itu (travel ban) akan terjadi dan apa yang terjadi sekarang tak lebih dari sekedar formalitas. Acuhkan saja sikap pers yang histeris," ujar Martins.

Per berita ini ditulis, Amerika tercatat memiliki 1,6 juta kasus dan nyaris 100 ribu korban meninggal akibat virus Corona. Sementara itu, angka di Brazil sudah jauh lebih tinggi dibanding apa yang disebutkan McEnany. Mengacu pada Worldometer, Brazil memiliki 365 ribu kasus dan 22 ribu korban meninggal, menempatkannya di posisi kedua pada Senin ini.

Tingginya angka kasus di Brazil tak lepas dari sikap Bolsonaro yang menyepelekan pandemi virus Corona (COVID-19). Ia menganggap virus Corona sebagai virus flu biasa dan berkali-kali memaksa warga dan pejabatnya untuk kembali membuka bisnis. Bolsonaro juga menyetujui konsumsi obat yang belum teruji khasiatnya. Dalam banyak hal, Bolsonaro mencoba mengemulasikan Donald Trump.

ISTMAN MP | NEW YORK TIMES

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

7 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

5 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

7 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

10 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya