Amerika Siapkan Sanksi Karena UU Keamanan Nasional Hong Kong

Senin, 25 Mei 2020 08:00 WIB

Pekerja medis melakukan unjuk rasa di luar Otoritas Rumah Sakit, menuntut Hong Kong untuk menutup perbatasannya dengan Cina daratan untuk mengurangi penyebaran virus Corona, di Hong Kong, Cina 4 Februari 2020. [REUTERS / Tyrone Siu]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika menimbang kemungkinan memberikan sanksi dagang apabila UU Keamanan Nasional Hong Kong jadi berlaku. Jika sanksi dagang terealisasi, menurut Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih, Robert O'Brien, maka hal itu bisa mengancam posisi Hong Kong sebagai pusat bisnis.

"Sebab, dengan adanya UU Keamanan Nasional Hong Kong, maka sama saja Cina akan mengambil alih Hong Kong. Jika itu terjadi, Amerika akan memandang Hong Kong tak memiliki otonomi lagi" ujar O'Brien sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 24 Mei 2020.

Diberitakan sebelumnya, Cina tengah menyusun UU Keamanan Nasional Hong Kong untuk merespon makin kuatnya gerakan anti-pemerintah di sana. Adapun UU Keamanan Nasional Hong Kong akan mengatur berbagai hal mulai dari hasutan, ujaran kebencian, pengkhianatan, subversi, kudeta, dan masih banyak lagi.

Pemerintah Hong Kong telah menyatakan komitmennya untuk mendukung aturan baru tersebut, namun banyak pihak menolak. Penggiat demokrasi dan hak asasi manusia, misalnya, khawatir UU tersebut akan membuat Cina memiliki kendali penuh atas Hong Kong. Dan, ketika Cina memiliki kendali penuh, maka akan dengan mudah mereka membungkam kebebasan berpendapat. Di sisi lain, dikhawatirkan menghapus sistem "Satu Negara, Dua Sistem" yang berlaku antara Hong Kong - Cina.

Sejumlah negara barat juga mengkritik langkah Cina. Salah satunya Amerika yang tengah berseteru dengan negeri tirai bambu itu. Menurut Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo, UU tersebut sama saja dengan lonceng kematian untuk kebebasan dan demokrasi di Hong Kong. Cina merespon dengan memastikan bahwa UU Keamanan Nasional juga akan membuat Hong Kong terbebas dari intervensi asing seperti Amerika.

Kembali ke O'Brien, ia mengatakan bahwa sanksi dagang akan berdampak buruk bagi Hong Kong. Sebab, selama ini, Hong Kong mendapat perlakuan spesial dari Amerika karena adanya sistem perdagangan bebas, kapitalisme, dan demokrasi. Jika Amerika tak lagi merasa diuntungkan, maka Hong Kong akan kehilangan dukungan tersebut dan kehilangan posisi sebagai pusat bisnis.

O'Brien menambahkan, untuk jangka panjang, Cina juga akan terdampak oleh sanksi dagang dari Amerika. Dengan kata lain, menurutnya, UU Keamanan Nasional akan merugikan baik Hong Kong maupun Cina.

"Saya tidak bisa membayangkan Hong Kong bisa bertahan menjadi pusat bisnis jika Cina mengambil alih. Perusahaan global tak akan punya alasan bertahan," ujar O'Brien. O'Brien mengingatkan bahwa segala batasan yang diterapkan Amerika terhadap Cina bahkan berpotensi diterapkan juga ke Hong Kong.

Sebagai catatan, Ahad kemarin, unjuk rasa menentang UU Keamanan Nasional berlangsung di Hong Kong. Ribuan warga berkumpul untuk membebaskan Hong Kong dari UU tersebut. Oleh Kepolisian, unjuk rasa itu dibubarkan dengan water cannon dan gas air mata karena illegal dan melanggar pembatasan sosial Corona (COVID-19). Kurang lebih 120 demonstran ditangkap.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

5 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

6 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

11 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

15 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

2 hari lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

2 hari lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya