Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal UU Keamanan Nasional Hong Kong yang Dibuat Cina

image-gnews
Ketua Eksekutif Hong Kong Carrie Lam tiba untuk menyampaikan pidato kebijakan tahunannya, sebagai protes anggota parlemen pro-demokrasi, di Dewan Legislatif di Hong Kong, Cina, 16 Oktober 2019. REUTERS/Tyrone Siu
Ketua Eksekutif Hong Kong Carrie Lam tiba untuk menyampaikan pidato kebijakan tahunannya, sebagai protes anggota parlemen pro-demokrasi, di Dewan Legislatif di Hong Kong, Cina, 16 Oktober 2019. REUTERS/Tyrone Siu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina mendapat reaksi keras ketika merencanakan pembuatan Undang-undang Keamanan Nasional untuk Hong Kong. Beberapa yang mengkritik keras adalah Amerika serta penggiat demokrasi di Hong Kong itu sendiri. Apa sebenarnya UU Keamanan Nasional Hong Kong? Kenapa aturan itu menimbulkan reaksi keras? Berikut beberapa detil soal UU Keamanan Nasional Hong Kong yang dikutip dari Channel News Asia, Sabtu, 23 Mei 2020.

1. Dipicu Unjuk Rasa Hong Kong
Unjuk rasa anti-pemerintah yang telah berlangsung berbulan-bulan di Hong Kong adalah pemicu utama diusulkannya UU Keamanan Nasional Hong Kong. Unjuk rasa itu sendiri, pada intinya, mempermasalahkan regulasi ekstradisi ke Cina yang dikhawatirkan akan memperkuat pengaruh Cina ke Hong Kong. Di sisi lain, ada ketakutan hal itu akan membuka kemungkinan terjadinya pengadilan yang timpang.

Bulan lalu, Perwakilan Cina di Hong Kong, Luo Huining, mengatakan bahwa pemerintahnya tidak bisa menunggu lebih lama perihal pengendalian unjuk rasa itu. Kepada Pemerintah Hong Kong, mereka menegaskan bahwa UU Keamanan Nasional dibutuhkan agar unjuk rasa tak berlarut-larut. Adapun hal yang akan diatur meliputi pengkhianatan, kudeta, subversi, serta hasutan.

2.Dianggap Mengancam Kebebasan Berpendapat
Mengacu pada Peraturan Pemerintah tentang Konstitusi Hongkong, pemerintah setempat diwajibkan untuk membuat aturan yang pada intinya mencegah pengkhianatan, kudeta, hasutan, dan subversi kepada Pemerintah Cina. Pada tahun 2003, Pemerintah Hong Kong sempat mencoba merumuskan aturan tersebut, namun gagal karena ditentang warga.

Setelah 17 tahun berlalu, Cina memutuskan untuk turun tangan sendiri membuat aturan tersebut. Merasa Hong Kong merupakan bagian dari Cina, negeri tirai bambu tersebut merasa berhak untuk mengambil alih pembuatan regulasi. Dari situ, muncul rencana pembuatan UU Keamanan Nasional Hong Kong.

Sulitnya kebebasan berpendapat di Cina membuat publik khawatir perihal apa yang akan terjadi jika Cina yang mengatur langsung unsur-unsur "pengkhianatan, kudeta, subversi, dan hasutan" tersebut. Penggiat demokrasi memprediksi Cina akan menekan segala bentuk pendapat atau gerakan yang mendorong demokrasi untuk Hong Kong.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3.Ditargetkan Beres Bulan Juni
Parlemen Cina dijadwalkan menyelesaikan rancangan UU Keamanan Nasional Hong Kong pada Kamis pekan depan, hari terakhir dari sidang tahunan parlemen. Setelah itu, rancangan akan difinalisasi pada bulan Juni untuk menegaskan kendali Cina atas keamanan nasional Hong Kong.

Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam bersumpah untuk sepenuhnya kooperatif terhadap aturan baru tersebut. Ia berkata, Hong Kong akan membantu agar legislasi itu bisa segera diselesaikan untuk melepas tanggung jawab atas keamanan Hong Kong ke Cina.

Penggiat demokrasi dan hak asasi manusia berencana menggagalkan finalisasi UU Keamanan Nasional itu. Mereka tidak ingin sistem "Satu Negara, Dua Sistem" yang berlaku untuk Hong Kong pada akhirnya berubah menjadi "Satu Negara, Satu Sistem".

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

11 jam lalu

Mariah Carey saat liburan ke Tembok Besar Cina pada 14 September 2024. (Instagram/@mariahcarey)
Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

Dikenal sebagai salah satu keajaiban dunia, Tembok Besar Cina diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.


Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Warga Palestina memeriksa reruntuhan bangunan sekolah untuk mencari para korban setelah terkena serangan Israeldi tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 1 September 2024.  Sekolah tersebut yang menjadi tempat penampungan warga Palestina terlantar akibat perang. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

Meski ada seruan internasional yang kuat untuk gencatan senjata dan penghentian pembunuhan, Israel belum menghentikan operasi militernya


Asal Usul dan Makna Mooncake Festival, Merayakan Kebersamaan di Bawah Cahaya Purnama

1 hari lalu

Ilustrasi mooncake festival. Pixabay.com/Pham Trung Kien
Asal Usul dan Makna Mooncake Festival, Merayakan Kebersamaan di Bawah Cahaya Purnama

Mooncake Festival tahun ini dirayakan pda 17 September 2024


KJRI Shanghai Pastikan WNI Selamat dari Topan Bebinca

1 hari lalu

Ilustrasi hembusan angin badai. AP
KJRI Shanghai Pastikan WNI Selamat dari Topan Bebinca

WNI selamat dari amukan Topan Bebinca yang menyapu Shanghai. Ada 975 WNI yang menetap di Kota Shanghai, Provinsi Zhejiang, Jiangsu, dan Jiangxi


Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping saat melakukan pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.


Juara Tunggal Putri Hong Kong Open 2024, Profil Han Yue

2 hari lalu

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, menjadi runner up Hong Kong Open 2024 setelah kalah menghadapi wakil dari Cina, Han Yue yang jadi unggulan ketiga, Minggu, 15 September 2024. Kredit: Tim Media PBSI.
Juara Tunggal Putri Hong Kong Open 2024, Profil Han Yue

Atlet bulu tangkis tunggal putri Indonesia Putri Kusuma Wardani gagal juara Hong Kong Open 2024 setelah dikalahkan pebulu tangkis Cina, Han Yue


Shanghai Disapu Topan Bebinca

2 hari lalu

Ilustrasi badai. Pexels/Marek Piwnicki
Shanghai Disapu Topan Bebinca

Topan Bebinca mendarat di Shanghai persisnya sekitar pukul 7.30 pagi pada 16 September 2024. Topan telah menyebabkan ratusan penerbangan dibatalkan


Perempuan Prancis Demo, Dukung Nenek 72 Tahun yang Diperkosa Ratusan Kali

3 hari lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul untuk mengecam penolakan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam menunjuk perdana menteri dari koalisi sayap kiri New Popular Front di Marseille, Prancis, 7 September 2024. (REUTERS/Manon Cruz)
Perempuan Prancis Demo, Dukung Nenek 72 Tahun yang Diperkosa Ratusan Kali

Ratusan perempuan di Prancis memprotes pemerkosaan yang dilakukan terhadap Gisele Picolot, perempuan 72 tahun.


Meizu Siap Rilis Ponsel Baru Lagi yang Disebutnya Flagship AI Phone

3 hari lalu

Meizu Lucky 08. gsmarena.com
Meizu Siap Rilis Ponsel Baru Lagi yang Disebutnya Flagship AI Phone

Meizu belum lama memperkenalkan seri ponsel pertamanya untuk pasar global, di luar Cina.


Olimpiade Catur 2024: Tim Catur Putra Indonesia Kalahkan Namibia dan Tim Putri Tundukkan Hong Kong

4 hari lalu

Tim Catur Putri Indonesia di Olimpiade Catur 2024 di Budapest, Hungaria. Foto: Humas PB Percasi
Olimpiade Catur 2024: Tim Catur Putra Indonesia Kalahkan Namibia dan Tim Putri Tundukkan Hong Kong

Olimpiade Catur 2024 di Budapest, Hungaria, tim catur putra dan putri Indonesia berhasil bermain dominan mengalahkan lawan-lawannya pada babak ke-4.