Partai PM Inggris Dukung Pemecatan Penasehat Pelanggar Lockdown

Minggu, 24 Mei 2020 15:35 WIB

Penerapan lockdown di Inggris memungkinkan Pemda setempat mengecat Abbey Road, jalanan yang diangkat jadi judul album ke-11 The Beatles. Foto: Leon Neal/Getty Images/CNN Travel

TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan kepada Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, untuk memecat penasehatnya, Dominic Cummings, tidak datang dari oposisi saja. Partai Konservatif, di mana Johnson berasal, juga mendukung pemecatan Cummings yang diduga dengan sengaja melanggar aturan lockdown virus Corona (COVID-19).

"Dominic Cummings harus pergi," ujar anggota parlemen dari Partai Konservatif, Steve Baker, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 24 Mei 2020.

Seperti diberitakan sebelumnya, Cummings diduga kuat sengaja melanggar lockdown ketika dirinya mengendarai mobil sejauh 400 kilometer, dari London ke Durham, untuk mengantarkan anaknya ke rumah kerabat. Kejadian di akhir Maret itu, menurut beberapa pihak, masuk dalam koridor pelanggaran lockdown karena tidak masuk dalam kategori darurat.

Pada panduan lockdown virus Corona Inggris, seseorang hanya boleh meninggalkan rumah apabila situasinya memang darurat atau penting. Darurat di sini, misalnya, adalah harus keluar untuk membeli obat-obatan, makanan, atau bertemu dokter. Cummings membela diri dengan mengatakan bahwa ia pergi ke rumah kerabat untuk melindungi sang anak dari istrinya yang tertular.

Boris Johnson, dalam perkara tersebut, membela Cummings. Menurutnya, pria yang terlibat dalam negosiasi Brexit itu, tidak melanggar aturan apapun. Walau begitu, berbagai anggota parlemen mendorong Johnson untuk menginvestigasi kasus Cummings atau bahkan langsung memecatnya.

Baker menganggap sikap Johnson maupun Cummings tidak bisa ditolerir. Karena, dari perspektifnya, sama saja Johnson tunduk pada kepentingan politik dengan membiarkan Cummings lolos dari investigasi atau bahkan hukuman. Di sisi lain, menurut Baker, sikap Johnson tidak memberikan citra bagus kepada Pemerintah Inggris.

"Tidak bisa ditolerir bagaimana pemerintahan Boris kehilangan ketegasan dan kekuatan politik (dalam kasus Cummings)," ujar Baker menegaskan.

Sebelum kasus Cummings, tidak sedikit kasus figur publik di Inggris yang ketahuan melanggar aturan lockdown virus Corona (COVID-19). Bahkan beberapa di antaranya berujung pada pengunduran diri dari posisi yang mereka pegang. Salah satu contohnya adalah kasus penasehat sains Pemerintah Inggris, Neil Ferguson. Ferguson mengundurkan diri setelah ketahuan membiarkan kekasihnya datang ke rumahnya di kala lockdown.

Kepala Medis Skotlandia, Catherine Calderwood, juga contoh pejabat mengundurkan diri karena melanggar lockdown. Dalam kasus Calderwood, ia ketahuan melakukan perjalanan ke rumah keduanya.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

10 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

13 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

1 hari lalu

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

DJ ternama, Alan Walker menghebohkan publik lantaran membagikan nomor telepon Indonesia menjelang konser di Jakarta. Lantas, siapakah Alan Walker?

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

2 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

3 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

3 hari lalu

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji mewaspadai MERS-CoV. Kenali asal usul dan gejalanya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

3 hari lalu

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

Pemerintah meminta seluruh jamaah haji Indonesia mewaspadai MERS-CoV yang ditemukan di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

3 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya