Trump Teken Kesepakatan Agar Obat Corona Dibuat di Amerika

Selasa, 19 Mei 2020 20:14 WIB

Ekspresi Presiden AS Donald Trump saat diperlihatkan masker oleh Wakil Presiden Rantai Pasokan Terpadu Honeywell, Tony Stallings ketika mengunjungi pabrik masker di Phoenix, Arizona, AS, 5 Mei 2020. Dalam kunjungan tersebut, Trump bersama rombongannya tampak tidak mengenakan masker. REUTERS/Tom Brenner

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika, Donald Trump, dikabarkan akan segera mengumumkan kesepakatan dagang terbarunya yang berfokus pada pemindahan produksi obat virus Corona ke Amerika. Nilai dari kesepakatan dagang 4 tahun tersebut adalah US$345 juta dan menjadi bagian dari strategi Amerika untuk menekan pandemi virus Corona (COVID-19) atau pandemi serupa ke depannya.

Mengutip Reuters, perusahaan farmasi yang akan memindahkan produksinya ke Amerika adalah Phlow Corp. Selama ini, Phlow, yang sejatinya adalah perusahaan asal Virginia, selalu memproduksi produk-produknya di India dan Cina.

"Kesepakatan ini adalah bagian penting dari upaya Amerika untuk memperkuat produksi dan distribusi obatnya di dalam negeri," ujar penasehat dagang Trump, Peter Navarro, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 19 Mei 2020.

Menteri Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat Amerika, Alex Azar, menyatakan hal senada. Ia berkata bahwa kesepakatan dagang antara Amerika dan Phlow merupakan bagian dari upaya Amerika untuk memperkuat sektor kesehatannya.

Dengan memiliki pabrik obat berkapasitas besar di Amerika, kata Azar, Amerika akan lebih siap apabila pandemi buruk terjadi lagi di kemudian hari. Di sisi lain, Azar mengatakan kerjasama tersebut juga bisa diberdayakan untuk memproduksi bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengembangan obat virus Corona.

Dikutip dari New York Times, nilai kontrak antara Amerika dan Phlow bisa diperpanjang apabila diperlukan. Sejauh ini, pemerintahan Trump menimbang kemungkinan kontrak kerjasama itu diperpanjang hingga 10 tahun dengan nilai US$ 812 juta.

Hingga berita ini ditulis, tercatat ada 1,5 juta kasus dan 91 ribu korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19) di Amerika.

ISTMAN MP | REUTERS | NEW YORK TIMES

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya