TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mempeluas jaringan internet di Indonesia, Kedutaan Besar Inggris akan membangun jaringan baru di kawasan terpencil Ciptagelar, Jawa Barat. Bekerjasama dengan organisasi lokal, Common Room Network, Inggris akan mengucurkan dana sebanyak Rp3,5 miliar untuk proyek dua tahun itu.

"Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, akan meluncurkan proyek ini secara virtual dengan Direktur Common Room Network Foundation, Gustaff Iskandar," ujar pernyataan pers Kedutaan Besar Inggris, Senin, 18 Mei 2020.

Pemerintah Inggris melanjutkan bahwa proyek ini tidak akan berhenti di pembangunan infrastruktur internet saja. Setelah pembangunan jaringan baru usai, proyek akan dilanjutkan dengan pembangunan literasi digital kepada warga-warga Ciptagelar. Dengan begitu, jaringan internet yang ada bisa dimaksimalkan dan warga setempat memiliki daya saing yang lebih baik.

Common Room sendiri, menurut Pemerintah Inggris, berniat menjadikan proyek di Ciptagelar sebagai proyek percontohan. Dengan begitu, apabila berhasil, kawasan-kawasan terpencil lainnya juga bisa dibangunkan jaringan internet baru.

Namun, untuk jangka pendek, proyek tersebut akan disesuaikan dengan situasi pandemi virus Corona (COVID-19) lebih dahulu. Fokus utamanya, memastikan informasi-informasi penting soal kesehatan bisa diterima warga setempat dengan cepat dan dengan bahasa lokal. Dengan begitu, dampak pandemi lebih ringan ke mereka.

"Kami langsung bekerja dengan Common Room Network untuk mengubah proyek, untuk memastikan info-info penting soal kesehatan bisa disampaikan baik secara tradisional ataupun lewat media digital," ujar Duta Besar Inggris, Owen Jenkins, soal proyek yang menjadi bagian dari Digital Access Programme yang nilainya 16,5 Juta Poundsterling itu.

Secara terpisah, Gustaff selaku Direktur Common Room Network mengapresiasi ajakan Inggris untuk memperluas jaringan internet Indonesia. Ia yakin kerjasama ini akan berdampak baik ke depannya. "Kami menyakini kolaboriasi ini akan menghasilkan hubungan yang lebih erat antara Indonesia dan Amerika," ujarnya.

ISTMAN MP