Netanyahu Perkenalkan Kabinet Baru ke Parlemen Israel
Senin, 18 Mei 2020 08:01 WIB
TEMPO.CO, Yerusalem – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperkenalkan pemerintahan baru bersatu ke parlemen Knesset pada Ahad, 17 Mei 2020.
Ini mengakhiri kebuntuan politik selama setahun karena hasil pemilu yang tidak menunjukkan pemenang secara mutlak di parlemen.
Netanyahu juga bakal menjalani masa persidangan dalam sepekan ini terkait dugaan kasus korupsi.
“Rakyat ingin persatuan dan itu yang didapat,” kata Netanyahu kepada parlemen seperti dilansir Reuters pada Ahad, 17 Mei 2020.
Netanyahu mengatakan ingin menghindari terjadinya pemilu keempat. Dia juga meminta semua pihak bersatu melawan wabah virus Corona atau Covid-19.
Netanyahu mencapai kesepakatan dengan rival politiknya yaitu pensiunan Jenderal Benny Gantz dari Partai Biru dan Putih, yang berhaluan tengah.
Kepada parlemen, Gantz mengatakan,”Krisis politik terbesar Israel telah berakhir.”
Ini juga membuka jalan bagi Netanyahu, yang berhaluan politik sayap kanan, untuk meneruskan rencana menganeksasi sebagian wilayah Tepi Barat, yang menjadi lokasi bangsa Palestina untuk mendirikan negara.
Setelah tiga kali pemilu, Netanyahu dan Gantz mencapai kesepakatan bahwa Netanyahu akan tetap menjadi PM selama 18 bulan sebelum digantikan Ganzt.
Gantz bakal menjadi menteri Pertahanan dan calon PM pengganti.
Netanyahu berharap bisa menempati posisi PM pengganti pada saat Gantz menjadi PM.
Netanyahu berharap dia tidak harus pensiun dari pemerintahan. Ada aturan yang menyatakan PM tetap bertugas meskipun terkena dakwaan hukum.
Netanyahu mulai berkuasa sebagai PM pada 1996 dan tercatat sebagai PM terlama dan telah berusia 70 tahun.
Saat ini, Netanyahu menghadapi proses pengadilan, yang akan digelar pada 24 Mei, terkait dugaan kasus penyuapan, pelanggaran kepercayaan dan penipuan, yang telah dibantahnya.