PM Spanyol Bakal Perpanjang Darurat Corona Kelima Kali, Kenapa?
Senin, 18 Mei 2020 06:01 WIB
TEMPO.CO, Madrid – Pemerintah Spanyol bakal memperpanjang status darurat penanganan virus Corona atau Covid-19 hingga akhir Juni 2020.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengatakan soal ini seiring terjadinya protes massal terhadap pemerintah pada Sabtu, 16 Mei 2020.
“Jalur yang kita ambil saat ini adalah satu-satunya yang mungkin,” kata Sanchez dalam jumpa pers seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 16 Mei 2020.
Sanchez mengatakan dia akan meminta perpanjangan masa status darurat penanganan virus Corona atau Covid-19 hingga Juni kepada parlemen.
Saat itu, dia memperkirakan mayoritas negara akan kembali normal.
Sejumlah aksi unjuk rasa terjadi di tengah krisis ekonomi dan protes terhadap cara pemerintah menangani wabah virus Corona.
Massa berkumpul sambil memukuli tiang lampu dan panci serta meminta pemerintah mengundurkan diri.
Ratusan warga berkumpul di Salamanca, yang merupakan kawasan kaya di Ibu Kota Madrid. Polisi mencoba membubarkan massa ini.
Sejumlah warga mengibarkan bendera Spanyol dan meneriakkan “viva Espana” sambil menuding pemerintahan sayap kiri ini sebagai komunis yang mencoba merusak negara.
“Saya menolak semua kebijakan pemerintah ini dalam menangani wabah virus Corona,” kata Jose Flores, seorang bankir yang ikut protes.
Pemerintah Spanyol menyatakan status darurat pada 14 Mei 2020. Pejabat mengatakan wabah virus Corona berhasil dikontrol penyebarannya.
Namun, aturan pembatasan sosial dan ekonomi masih tetap berlaku sambil relaksasi lockdown dilakukan.
Jumlah kasus korban meninggal akibat infeksi virus Corona naik 102 orang menjadi 27.563 orang pada Sabtu waktu setempat.
Ini merupakan penambahan jumlah korban paling sedikit sejak 18 Maret 2020.
Jumlah kasus infeksi virus Corona di Spanyol meningkat menjadi 230 ribu.698 orang dari sebelumnya 230.183 orang.
Pemerintah Spanyol telah melakukan empat kali masa perpanjangan status darurat untuk penanganan virus Corona.
Pemerintahan koalisi sayap kiri dari PM Spanyol Sanchez mengalami penurunan dukungan dari para anggota parlemen dan pemilik suara.
