Kapal Perusak AS Berlayar di Laut Cina Timur
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Sabtu, 16 Mei 2020 14:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kapal perusak Angkatan Laut AS terlihat berlayar melalui Laut Kuning di lepas pantai Shanghai pada Jumat pagi ketika angkatan laut Cina memulai latihan tempur.
USS Rafael Peralta, kapal perusak kelas Arleigh Burke, terlihat 214 kilometer di lepas pantai timur Cina sekitar pukul 8 pagi, menurut gambar yang dirilis oleh Inisiatif Penelusuran Situasi Strategis Laut Cina Selatan, sebuah think tank yang berbasis di Universitas Peking, yang dikutip sinyal AIS (sistem identifikasi otomatis) kapal.
Dikutip dari South China Morning Post, 16 Mei 2020, USS Rafael Peralta, yang merupakan kapal perusak AS kedua yang terlihat di Laut Kuning dalam waktu kurang dari sebulan, memasuki jalur air dari Laut Cina Timur dan telah berada di perairan dekat Cina sejak 3 Mei.
Armada Pasifik AS mengkonfirmasi pergerakan kapal di Twitter pada hari Jumat, mengatakan USS Rafael Peralta, yang mampu melakukan operasi anti-pesawat dan serangan, telah berlayar di Laut Cina Timur minggu ini.
Salah satu gambar unggahan Twitter menunjukkan anggota kru berdiri dalam formasi untuk membuat angka "115" untuk menunjukkan berapa hari mereka telah dikerahkan.
#USSRafaelPeralta sails in the East China Sea this week as Sailors aboard the guided-missile destroyer spell out '115' to represent the number of days they have been deployed. #DDG115 #USNavy @US7thFleet pic.twitter.com/8PbARYRkF9
— U.S. Pacific Fleet (@USPacificFleet) May 14, 2020
Situs web Armada Pasifik Angkatan Laut AS melaporkan US Navy dan Korps Marinir AS menggelar patroli di wilayah operasi Armada ke-7 AS.
"Pasukan angkatan laut kami yang dikerahkan ke depan tersebar dari Laut Jepang ke operasi di Laut Cina Selatan dan Samudra Hindia," kata Kapten Steven De Moss, komodor Destroyer Squadron 15.
Munculnya kapal perusak AS datang ketika Cina memulai latihan militer panjang di Laut Kuning yang melibatkan dua kapal induknya pada Kamis. Latihan 11 minggu akan berlangsung hingga 31 Juli, ketika Angkatan Laut PLA berusaha mengejar ketertinggalan agenda latihan yang sempat tertunda karena virus corona.
Penampakan Rafael Peralta terjadi setelah USS McCampbell ditemukan 77 kilometer di lepas pantai Weihai di provinsi Shandong Cina timur pada 17 April. Pemerintah Cina belum memberikan komentar resmi terkait kehadiran kapal USS Rafael Peralta. Namun, pengamat militer yang berbasis di Beijing menyebut tindakan AS sama saja "bermain dengan api."
AS telah meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Cina dalam beberapa bulan terakhir, dengan pesawat tempurnya melakukan setidaknya 39 penerbangan di atas Laut Cina Selatan, Laut Cina Timur, Laut Kuning dan Selat Taiwan, termasuk dua yang melintas dekat ke Hong Kong, sejak awal tahun.