Bangladesh Lockdown Kamp Pengungsi Rohingya

Sabtu, 16 Mei 2020 06:01 WIB

Sejumlah anak-anak pengungsi Rohingya memperhatikan guru yang mengajarkan bahasa Arab di kamp pengungsian Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh, 8 April 2019. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Bangladesh melakukan lockdown di satu kamp yang dihuni sekitar 5 ribu pengungsi Rohingya di disrik Cox's Bazar setelah ditemukan kasus pertama virus corona di sana.

Menurut Mahfuzar Rahman, pejabat pemerintah setempat, kamp pengungsi Rohingya tersebut diblokir dan tidak seorangpun dibolehkan pergi atau keluar dari rumah mereka.

"Kami telah lockdown blok itu, melarang siapapun masuk atau meninggalkan rumah mereka," kata Rahman sebagaimana dilaporkan Aljazera, 15 Mei 2020.

Selanjutnya, Rahman menjelaskan, pihaknya juga berupaya melacak kontak orang-orang yang bertemu dengan yang terinfeksi dan mereka akan dibawa ke pusat isolasi yang dibangun di beberapa kamp pengungsi Rohingya.

Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, Catalin Bercaru kepada AFP mengatakan tim penyelidikan massal telah dikerahkan ke kamp. Orang-orang yang saling kontak dengan yang terinfeksi sedang dilacak untuk dikarantina dan dites.

Advertising
Advertising

Shamim Jahan dari Save the Children berujar: "Kita sedang menyaksikan dengan prospek yang sangat nyata bahwa ribuan orang akan meninggal akibat COVID-19, dengan tanpa tempat tidur untuk perawatan intensif di kamp-kamp."

Sudah lama diperingatkan bahwa virus corona dapat menyebar di 34 kamp di distrik Cox's Bazar yang berbatasan dengan Myanmar.

Sebagian besar dari sekitar 750 ribu pengungsi Muslim Rohingya tinggal di kamp-kamp itu akibat persekusi militer Myanmar.

Awal April lalu, otoritas telah melakukan lockdown di sekitar distrik Cox's Bazar dengan populasi 3,4 juta orang termasuk para pengungsi.

Bangladesh membatasi lalu lintas masuk dan keluar dari kamp-kamp dan meminta organisasi bantuan untuk pengungsi Rohingya memangkas 80 persen jumlah staf mereka untuk mencegah penyebaran virus corona.

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

2 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

9 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

19 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

21 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

22 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

23 hari lalu

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

25 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

27 hari lalu

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza

Baca Selengkapnya