Kasus Virus Corona Terdeteksi di Kamp Rohingya Terbesar

Jumat, 15 Mei 2020 15:11 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Dua penyintas Rohingya yang berada di kamp pangungsian Bangladesh dilaporkan tertular virus Corona (COVID-19). Kasus tersebut menjadi yang pertama di Cox's Bazar di mana merupakan kamp Rohingya terbesar di Bangladesh. Jumlah penghuni di sana kurang lebih 1 juta orang.

Dikutip dari BBC, kedua pasien sudah diisolir untuk memastikan penyintas lainnya tidak tertular virus Corona. Adapun mereka sekarang menjadi satu dengan 1900 penyintas Rohingya lainnya yang diduga tertular virus Corona atau tengah dipantau.

"Dengan sudah masuknya virus (Corona) ke dalam kamp pengungsian terbesar di Cox's Bazar, kami berhadapn dengan kemungkinan 1000 penyintas meninggal karena virus Corona," ujar Shamim Jahan, Direktur Kesehatan Save The Children di Bangladesh, Jumat, 15 Mei 2020.

Diberitakan sebelumnya, para penyintas Rohingya di Cox's Bazar sudah menjalani lockdown sejak 14 Maret lalu. Hal tersebut untuk mencegah kemungkinan kamp menjadi cluster besar virus Corona.

Namun, situasi di kamp tidak ideal. Tiap satu kilometer persegi, kurang lebih ada 40.000 - 70.000 penyintas yang tinggal bersama. Dengan kata lain, sulit untuk menjaga jarak fisik antara satu sama lain.

Hingga berita ini ditulis, belum ada langkah dari pemerintah Bangladesh untuk memastikan jarak sosial bisa dijaga di Cox's Bazar. Di sisi lain, mereka berpacu dengan waktu karena tingkat kepadatan penduduk yang besar memungkinkan virus Corona menyebar dengan cepat.

"Kepadatan di kamp pengungsian kurang 1, 6 kali lipat dari tingkat kepadatan di kapal Diamond Princess. Di sana, virus menyebar empat kali lebih cepat dibandingkan Wuhan saat puncak wabahnya," ujar Direktur International Rescue Committe untuk wilayah Bangladesh, Manish Agrawal.

Pada kamp pengungsian Rohingya lainnya, pemerintah setempat berupaya merelokasi sebagian penghuni untuk menjaga jarak sosial kala pandemi virus Corona (COVID-19). Di Yunani, 1600 penyintas akan direlokasi ke negara lain.

ISTMAN MP | BBC

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

9 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

11 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

17 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

20 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

4 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya