Tak Diizinkan Bergabung, Taiwan: WHO Tidak Professional

Kamis, 14 Mei 2020 16:59 WIB

Direktur Eksekutif Program Darurat WHO Mike Ryan (kiri), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), dan Pemimpin Teknis Program Darurat WHO Maria van Kerkhove (kanan), selama konferensi pers terkait virus Corona di Jenewa, Swiss, 6 Februari 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Taiwan, Chen Chien-jen mengkritik organisasi kesehatan dunia, WHO, yang sampai saat ini belum memperbolehkan Taiwan menjadi anggotanya. Menurut Chien-jen, WHO telah berkonspirasi dengan Cina untuk memastikan Taiwan tidak bisa dilibatkan dalam pertemuan apapun. Bahkan, Chien-jen menyebut WHO enggan memberikan informasi soal Corona ke Taiwan.

"Sangat disayangkan, gara-gara urusan politik, 23 juta penduduk Taiwan dianaktirikan dari sistem kesehatan global," ujar Chien-jen, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 14 Mei 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Taiwan belum menjadi bagian dari WHO karena larangan dari Cina. Cina menganggap Taiwan bukan negara mandiri, namun bagian dari dirinya. Oleh karenanya, menurut Cina, Taiwan tidak memiliki legitimasi untuk bergabung dengan WHO. Cina khawatir posisi Taiwan akan makin kuat jika diakui internasional sebagai negara mandiri.

Ketika wabah virus Corona meledak, Taiwan muncul sebagai salah satu negara yang berhasil bertahan. Hingga berita ini ditulis, mereka hanya memiliki 440 kasus dan 7 korban meninggal. Prestasi itu membuat banyak negara membujuk WHO untuk mengikutkan Taiwan, tak terkecuali Amerika. Namun, Cina menganggap semua dukungan itu beragenda politis untuk menyudutkan negeri tirai bambu.

"WHO terlalu berpolitik dan telah melupakan professionalisme dan netarlitas mereka. Sungguh disayangkan," ujar Chien-jen.

Chien-jen tidak hanya mengkritik WHO soal keengganannya menerima Taiwan sebagai anggota, namun juga respon mereka terhadap pandemi virus Corona. Menurutnya, kerja WHO cenderung lamban dalam wabah kali ini.

Terkait Cina, Chien-jen, yang sempat menjadi Menteri Kesehatan Taiwan, meminta negara-negara tetangga untuk bersikap kritis. Menurutnya, Cina berupaya menutupi banyak fakta terkait virus Corona, terutama soal angka kasus. Walau begitu, Chien-jen mendoakan yang terbaik untuk Cina.

"Saya mendoakan yang terbaik untuk mereka dan berharap mereka berhasil mencegah gelombang kedua virus Corona di Wuhan," ujar Chien-jen yang akan mengakhiri karirnya sebagai Wakil Presiden Taiwan tahun ini.

Menanggapi pernyataan Taiwan, Kementerian Luar Negeri Cina bersikeras dengan posisinya. Mereka menyatakan bahwa Taiwan tidak berhak masuk ke WHO karena tidak mengaku sebagai bagian dari Cina. "Tidak ada kekuatan hukum untuk negara non-mandiri bergabung ke WHO," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

12 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

3 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

3 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya