Viral, Video Militer Myanmar Siksa 5 Warga Sipil Dalam Kapal

Kamis, 14 Mei 2020 11:54 WIB

Anggota tentara Myanmar melakukan tindak kekerasan terhadap sejumlah pria saat melakukan intrograsi di Ponnagyun, Rakhine, Myanmar, 27 April 2020. Militer Myanamr telah melakukan penyiksaan dan membunuh puluhan tersangka AA. Social Media Website/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Video rekaman aparat militer Myanmar menganiaya dan menyiksa lima pria warga negara bagian Rakhine yang dituduh jaringan pemberontak Arakan Army viral di media sosial.

Dalam rekaman video yang ditayangkan di Radio Free Asia, 12 Mei 2020, beberapa aparat militer Myanmar memukuli kelima pria di dalam kapal angkatan laut Myanmar.

Kelima pria itu dipukuli saat diinterogasi dengan kedua mata ditutup kain dan kedua tangan diikat ke arah belakang.

Mereka tertangkap aparat keamanan saat operasi pembersihan di desa Kyauk Seik di kota Ponnagyundi utara Rakhine. Lokasi ini diyakini terhubung dengan Arakan Army.

Kelimanya kemudian ditangkap dan dimasukkan dalam kapal angkatan laut Myanmar yang berlayar dari Ponnagyun ke Sittwe, ibukota Rakhine pada 27 April lalu.

Advertising
Advertising

Keluarga korban mengungkapkan setelah video itu viral bahwa aparat militer Myanmar yang menginterogasi memaksa kelima tahanan itu mengaku bahwa mereka milisi Arakan Army.

Padahal menurut keluarga korban dan penduduk desa setempat, kelima laki-laki yang ada di dalam rekaman video itu warga sipil, tidak terlibat dalam konflik bersenjata Arakan Army.

Militer Myanmar yang disebut juga sebagai Tatmadaw mengatakan, beberapa pasukan telah melakukan pelanggaran hukum dan melakukan teknik interogasi yang tidak sepatutnya.

Dalam pernyataan yang dimuat di situs resmi komandan militer Myanmar menyebutkan militer akan mengambil tindakan hukum terhadap personil yang melakukan interogasi dengan melanggar hukum terhadap warga sipil.

Namun Phil Robertson, wakil direktur Human Rights Watch untuk Asia mengatakan, investigasi yang dilakukan militer tidak akan memberikan keadilan bagi kelima orang yang disiksa.

"Fakta bahwa orang-orang ini diambil dari kantor polisi oleh militer, dan diduga disiksa di kapal dan kemudian dikirim kembali ke polisi menunjukkan betapa militer berada di atas hukum," kata Roberteson.

Dia meminta penyelidikan penuh oleh lembaga independen atas penyiksaan terhadap 5 warga sipil Rakhine oleh militer Myanmar.

Pertempuran antara militer Myanmar dan pemberontak Arakan Army memanas di Rakhine dan kota Paletwa di negara bagian China sejak 16 bulan lalu. Pasukan anti-pemerintah ini dinyatakan sebagai organisasi ilegal dan organisasi teroris.

Berita terkait

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

2 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

2 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Membuat Video Singkat di Instagram Notes

3 hari lalu

Begini Cara Membuat Video Singkat di Instagram Notes

Selain teks dan emoji, pengguna dapat memposting video looping berdurasi dua detik yang hanya akan tayang selama 24 jam di Instagram Notes.

Baca Selengkapnya

Galih Loss Minta Maaf Usai Buat Video Penistaan Agama di TikTok

4 hari lalu

Galih Loss Minta Maaf Usai Buat Video Penistaan Agama di TikTok

Galih Loss Minta maaf dan mengakui video TikTok yang diunggah menistakan agama Islam.

Baca Selengkapnya

Cerita Pembuat Konten Tega Siksa Anak Monyet Ekor Panjang, Dapat Cuan dari WNA

7 hari lalu

Cerita Pembuat Konten Tega Siksa Anak Monyet Ekor Panjang, Dapat Cuan dari WNA

Polisi telah mengungkap tiga pelaku yang memproduksi video penyiksaan anak monyet ekor panjang. Mereka mendapat pesanan dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

YouTube Uji Algoritma Baru, Konten Relevan Bakal Ditampilkan Paling Awal

10 hari lalu

YouTube Uji Algoritma Baru, Konten Relevan Bakal Ditampilkan Paling Awal

Pengguna yang terpilih bakal mendapatkan pembaruan tampilan di YouTube.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Zoom dan Mengenali Fiturnya

11 hari lalu

Pembaruan Zoom dan Mengenali Fiturnya

Zoom Workspace 6.0 sebagai nama baru dari produk ini

Baca Selengkapnya

Google Chat Akan Seperti WhatsApp, Bisa Panggilan Audio dan Video

11 hari lalu

Google Chat Akan Seperti WhatsApp, Bisa Panggilan Audio dan Video

Pengguna Google Chat tidak perlu berpindah aplikasi ke Google Meet untuk mengagendakan rapat lanjutan via audio maupun video.

Baca Selengkapnya