Nama Jalan Depan Kedutaan Cina di AS Mau Diubah Jadi Li Wenliang

Selasa, 12 Mei 2020 05:01 WIB

dr. Li Wenliang dirawat di Rumah Sakit Pusat Wuhan akhir Januari.[New York Times]

TEMPO.CO, Jakarta - Permusuhan Amerika Serikat terhadap Cina berlanjut hingga anggota Republik di Kongres mengusulkan pergantian nama jalan di depan Kedutaan Cina di Washington dengan nama Li Wenliang, dokter yang menjadi whistle blower tentang virus corona.

Dalam RUU yang diusulkan Senat dan House, nama jalan di depan Kedutaan Cina akan diganti dari 3505 International Place menjadi 1 Li Wenliang Plaza.

"Mengganti nama jalan di luar Kedutaan Cina untuk memastikan warisan Dr Li tidak pernah dilupakan dan akan menjadi pengingat bagi pemerintah Cina dan Partai Komunis bahwa AS akan berpihak dengan yang tertindas dan tidak dengan penindas mereka," kata Marco Rubio, senator partai Republik dari Florida, salah seorang pengusul RUU pergantian nama jalan, sebagaimana dilaporkan South China Morning Post dan Asia One, 8 Mei 2020.

Li Wenliang pertama kali memperingatkan tentang penyebaran virus corona kepada para mahasiswa kedokteran di grup chat pada Desember 2019. Peringatan ini kemudian bocor ke luar.

Li kemudian menjalani pemeriksaan dan pihak berwenang di Wuhan secara resmi menegurnya karena menyebarkan rumor.

Advertising
Advertising

Tidak lama kemudian Li dilaporkan terinfeksi virus corona dan Februari lalu dokter yang mendapat pujian masyarakat internasional meninggal.

Manuver para pengusung RUU pergantian nama jalan depan Kedutaan Cina di Washington bukan tanpa rujukan.

Pada tahun 1980an, anggota parlemen menggolkan RUU mengganti nama jalan di luar Kedutaan Soviet menjadi nama Andrei Sakharov, fisikawan nuklir Soviet yang beralih menjadi aktivis HAM.

Anggota parlemen melobi pemerintah kota pada tahun 2014 untuk mengganti nama depan Kedutaan Cina dengan nama aktivis HAM terkemuka Cina dan peraih Nobel Perdamaian, Liu Xiaobo.

Sekelompok masyarakat pada 2018 secara tidak resmi mengganti nama jalan di depan Kedutaan Arab Saudi menjadi nama jurnalis Arab Saudi yang tewas dibunuh secara sadis di Istanbul, Turki.

Partai Demokrat semakin khawatir dengan kehadiran UU garis keras dan retorika yang menyasar Cina sehingga akan memanasi api rasisme anti-Asia di AS.

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

3 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

6 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

22 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya