Kampanye 'Bike To Work' Karena Corona Untungkan Produsen Sepeda

Senin, 11 Mei 2020 20:28 WIB

ilustrasi tur sepeda (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah negara-negara Eropa mulai mengkampanyekan "bike to work" seiring dengan mulai dilonggarkannya lockdown Corona (COVID-19). Hal tersebut untuk mengurangi beban terhadap transportasi umum yang belum bisa sepenuhnya pulih. Di sisi lain, untuk memastikan tiap warga tetap menjaga jarak fisik.

Salah satu yang mulai mengkampanyekannya adalah Prancis, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin, 11 Mei 2020. Bahkan, Prancis juga berencana menginvestasikan 20 juta Euro untuk menggenjot industri sepeda lokal. Hal itu mulai dari mensubsidi harga sepeda hingga mengembangkan infrastruktur publik yang mendukung pengguna sepeda.

Contoh lain, selain Prancis, adalah Inggris. Inggris, yang tergolong ketinggalan dalam budaya bersepeda, akan mengucurkan dana 250 juta Poundsterling untuk mendukung industrinya. Sama seperti Prancis, hal itu mulai dari mensubsidi harga sepeda hingga pengembangan infrastruktur seperti lajur khusus sepeda.

Produsen sepeda asal Belanda, VanMoof, mengapresiasi langkah yang diambil negara-negara Eropa tersebut. Menurutnya, pemerintah negara-negara Eropa sudah mengambil langkah yang tepat karena penjualan sepeda melonjak selama pandemi virus Corona. Di Inggris, misalnya, dari Februari hingga April, penjualan sepeda VanMoof meningkat 184 persen.

"Ini sebenarnya masalah kebiasaan. Orang-orang terbiasa pergi bekerja dengan mobil atau kereta. Pandemi virus Corona menjadi efek kejut karena memaksa mereka untuk keluar dari kebiasaan itu (dan mulai menggunakan sepeda)," ujar salah satu pendiri VanMoof, Taco Carlier. Carlier menambahkan, secara global, penjualan mereka meningkat 48 persen di periode yang sama.

Tak hanya penjualan sepeda meningkat, nilai saham perusahaan manufaktur sepeda pun ikut naik. Halfords, produsen sepeda asal Inggris, mengklaim sahamnya naik 26 persen pada hari ini. Gara-garanya, Menteri Perhubungan Inggris meminta warganya untuk mulai memakai sepeda untuk bekerja.

Peneliti dari lembaga konsultan MicKinsey, Timo Moeller, memprediksi tren bersepeda akan makin popular akibat virus Corona. Pandemi yang terjadi, kata ia, membuat orang-orang mulai memasukkan faktor keamanan dari infeksi dalam memilih moda transportasi.

"Kesehatan sekarang menjadi sama pentingnya dengan regulasi, status finansial, dan teknologi ketika membicarakan transportasi. Di masa depan, konsumen tidak lagi hanya akan melihat harga dan kenyamanan, namun juga ancaman infeksi," ujar Moeller.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

20 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya