TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Inggris, Grant Shapps, menyarankan warga Inggris untuk jalan kaki atau bersepeda ke kantor ketika lockdown Corona dilonggarkan nantinya. Hal tersebut, ujar Shapps, untuk mengurangi beban terhadap operasional transportasi yang belum bisa sepenuhnya pulih.
"Kalaupun transportasi umum sudah sepenuhnya pulih, tentu akan sulit untuk menjaga jarak 2 meter terhadap satu sama lain. Untuk bisa seperti itu, maka hanya boleh ada sepersepuluh total penumpang yang naik," ujar Shapps sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 9 Mei 2020.
Shapss melanjutkan bahwa jika keputusan ada di tangannya, maka ia akan meminta warga Inggris untuk bekerja dari rumah saja saat lockdown dilonggarkan. Namun, mengingat semua pekerjaan tak bisa digarap dari rumah, maka bersepeda atau jalan kaki adalah cara teraman untuk tetap menerapkan jarak fisik.
Sebagai catatan, bersepeda ke kantor belum menjadi tren yang besar di Inggris. Berdasarkan survei dari Cycling UK, sepanjang tahun 2017 hingga 2018, kurang lebih hanya 800 ribu dari 66 juta populasi di sana yang menggunakan sepeda selama hari kerja (5 hari).
Perihal kapan lockdown akan dilonggarkan, pemerintah Inggris belum memiliki tanggal pasti saat ini. Beberapa hari lalu, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan bahwa Inggris belum siap untuk melonggarkan lockdown karena angka reproduksi kasus yang relatif tinggi. Kalaupun akan segera diterapkan, Johnson sudah menegaskan bahwa pelonggaran akan dilakukan secara bertahap.
Kabar terbaru, Deputi Kepala Medis Inggris, Jonathan Van-Tam, mengatakan bahwa angka reproduksi kasus di Inggris atau 'R-number' sudah menunjukkan perkembangan bagus. Dengan kata lain, mulai mendekati target Johnson untuk melonggarkan lockdown.
"Saya bisa mengatakan bahwa 'R-number' kita sudah di bawah satu," ujar Van-Tam. Maksud dari angka R di bawah satu, berarti kecil kemungkinan seorang pasien virus Corona menularkannya kepada orang lain. Ketika angka R di atas satu, maka tiap satu pasien akan menularkan virusnya kepada satu orang lain.
Per hari ini, Inggris tercatat memiliki 211.364 kasus serta 31.241 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19).
ISTMAN MP | REUTERS