Akibat Corona, Inggris Akan Karantina Pendatang Dua Pekan

Sabtu, 9 Mei 2020 20:34 WIB

Ilustrasi British Airways. Sumber: Reuters UK

TEMPO.CO, Jakarta - Khawatir akan gelombang kedua Corona, Inggris akan menerapkan kebijakan karantina terhadap para pendatang ketika lockdown dilonggarkan. Hal tersebut disampaikan oleh Asosiasi Maskapai Penerbangan Inggris yang khawatir kebijakan itu malah akan berdampak buruk secara ekonomi.

"Perlu ada jalan keluar untuk rencana tersebut. Idealnya, dievaluasi setiap pekan karena bisa berdampak buruk terhadap industri penerbangan ataupun pariwisata," ujar Asosiasi Maskapai Penerbangan Inggris, Airlines UK, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 9 Mei 2020.

Jika tidak ada halangan, kebijakan karantina tersebut akan diumumkan pada Ahad esok oleh Perdana Menteri Boris Johnson. Adapun penerapannya akan berlaku bagi siapapun, tidak terkecuali warga Inggris yang baru saja kembali dari berpergian ke luar negeri.

Berbeda dengan karantina ketika wabah virus Corona pertama kali terjadi, kebijakan terbaru ini akan memperbolehkan pendatang menentukan sendiri di mana lokasi karantina mereka. Namun, mereka harus menyetor alamat lengkap dan nomor kontak lokasi karantina kepada petugas imigrasi begitu tiba di Inggris. Dengan begitu, keberadaan mereka bisa dipantau.

Jika pendatang ketahuan melanggar karantina tersebut, maka akan ada dua hukuman dipersiapkan. Hukuman tersebut antara denda atau dideportasi ke negara asal. Adapun kebijakan tersebut tidak akan berlaku untuk mereka yang datang dari Irlandia, Kepulauan Channel, atau Isle of Man.

Airlines UK melanjutkan bahwa mereka akan mencoba melobi pemerintah Inggris untuk membuka ruang penyesuaian. Dengan begitu, maskapai penerbangan bisa memberikan masukan soal bagaimana kebijakan tersebut sebaiknya dijalankan.

"Kami juga ingin mendapatkan kepastian bahwa kebijakan tersebut dibuat berdasarkan pertimbangan medis," ujar Airlines UK dalam keterangannya.

Asosiasi Operator Airport Inggris memberikan komentar senada dengan Airlines UK. Menurut mereka, kebijakan karantina tersebut perlu dikaji kembali. Sebab, tidak akan terdengar baik di telinga pendatang jika mereka tahu akan dikarantina dua pekan, bahkan ketika lockdown dilonggarkan.

"Jika pemerintah benar-benar yakin bahwa karantina itu diperlukan secara medis, maka penerapannya harus selektif. Harus ada langkah keluar yang jelas dan mitigasi terhadap dampak ekonominya," ujar Kepala Asosiasi Operator Airport Inggris, Karen Dee.

Pemerintah Inggris belum memberikan komentar hingga sekarang. Adapun Inggris, sejauh ini, telah mencatatkan 211.364 kasus dan 31.241 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19). Untuk menekan angka itu, lockdown diterapkan yang sudah berjalan enam pekan.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

5 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

19 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

2 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya