ABK Dilarung di Laut, Menlu Retno Minta Beijing Ikut Investigasi

Kamis, 7 Mei 2020 17:30 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan program prioritas politik luar negeri Indonesia untuk tahun 2019-2024 kepada wartawan di gedung Pancasila, Kemenlu, Selasa, 29 Oktober 2019. [KEMENLU]

TEMPO.CO, Jakarta - Perlindungan WNI termasuk para TKI atau Pekerja Migran Indonesia akan selalu menjadi prioritas Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menanggapi dugaan adanya tindakan tak manusiawi yang terjadi pada ABK Indonesia di kapal pencari ikan asal Cina.

Sebelumnya pada 5 Mei 2020, sebuah stasiun televisi di Korea Selatan mewartakan ada pelarungan jenazah total 3 ABK Indonesia di kapal Long Xin 629. Dilaporkan pula diduga telah terjadi tindakan tidak manusiawi yang dialami para ABK di kapal pencari ikan berbendera Cina itu, seperti kerja 18 jam per hari, upah kerja yang tidak manusiawi, dan ABK Indonesia yang diminta minum air laut, bukan air mineral.

Potongan gambar dari video kru kapal nelayan Cina yang membuang jenazah ABK Indonesia ke laut.[YouTube MBCNEWS]

Menlu Retno pada Kamis, 7 Mei 2020, menjelaskan ada 46 ABK Indonesia yang bekerja di 4 kapal yang berbeda berbendera Cina. Empat kapal itu adalah Long Xin 629, Long Xin 605, Long Xin 606 dan Tian Yu 8.

Pada 14 April 2020, KBRI di Seoul menerima laporan kapal pencari ikan Long Xin 605 dan Tian Yu akan berlabuh di Busan, Korea Selatan. Dilaporkan pula, ada WNI yang meninggal di kapal itu.

Advertising
Advertising

Dari penelusuran KBRI Seoul, pada 23 April diterima informasi bahwa kapal Long Xin 605 dan Tian Yu 8 berlabuh di Busan bersama total 46 ABK. Kapal itu sempat tertahan karena ada 35 ABK tidak terdaftar di kapal itu.

Ke-35 ABK itu rupanya terdaftar di kapal Long Xin 629 dan Long Xin 606. Mereka lalu dianggap sebagai penumpang oleh otoritas di Busan, Korea Selatan.

“ABK Indonesia yang terdaftar di Long Xin 605 ada 8 orang dan di kapal Tian Yu 8 ada 3 ABK. Mereka semua sudah dipulangkan ke Indonesia pada 24 April 2020. Sisa ABK dari kapal Long Xin 629 dan Long Xin 606 bisa diturunkan atas dasar kemanusiaan dan dikarantina. Beberapa dari mereka ada yang sudah pulangkan ke Indonesia, sisanya masih dalam proses imigrasi,” kata Retno.

Pada 26 April 2020, KBRI Seoul menerima informasi seorang ABK dengan inisial E.P dari ABK Long Xin 629, sakit. Pada 27 April E.P meninggal di rumah sakit Busan Medical Center.

Menteri Retno menekankan Kementerian Luar Negeri dan perwakilan Indonesia di luar negeri akan mengawal penyelesaian kasus ini. Kementerian Luar Negeri akan meminta bantuan Beijing agar dilakukan penyelidikan lebih lanjut pada kapal-kapal yang terlibat dan kondisi perlakuan kerja.

Kementerian Luar Negeri RI juga telah meminta dukungan Pemerintah Cina untuk membantu perusahaan pemilik kapal agar bertanggung jawab membayar gaji para ABK dan kondisi kerja yang aman.

Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

14 jam lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

14 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

6 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

8 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

8 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

8 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

9 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

9 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

9 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya