ABK Dilarung ke Laut, Duta Besar RI di Korea Selatan Bereaksi

Kamis, 7 Mei 2020 10:42 WIB

Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi. Sumber: Tempo/Suci Sekar

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi meyakinkan pihaknya sudah mengantongi nama perusahaan pemilik kapal dan agen pengerah tenaga kerja yang merekrut ABK Indonesia bekerja di kapal pencari ikan Long Xin 629 dan Long Xin 604, yang berbendera Cina.

Kasus yang terjadi dalam kapal itu menjadi perhatian luas saat viral rekaman video yang memperlihat ABK Indonesia meninggal di kapal itu dan jenazahnya dilarung ke laut. Diduga 46 ABK Indonesia dalam dua kapal tersebut juga mengalami perlakuan tidak manusiawi.

“Kami sudah mengantongi nama pemilik kapal dan agen yang mengirimkan ABK itu, semoga bisa ditindak lanjuti segera,” kata Umar kepada Tempo, Kamis, 7 Mei 2020.

Menurut Umar, kasus yang dialami para ABK Indonesia ini sedang diinvestigasi oleh otoritas Korea Selatan.

Potongan gambar dari video kru kapal nelayan Cina yang membuang jenazah ABK Indonesia ke laut.[YouTube MBCNEWS]

Advertising
Advertising

Dari total 46 ABK Indonesia di kapal Long Xin 629 dan Long Xin 604 yang diduga mendapat perlakuan tidak manusiawi, sebanyak 11 ABK sudah dipulangkan ke Indonesia pada 24 April 2020 oleh KBRI Seoul bekerja sama dengan otoritas di Korea Selatan.

Dari sisa 35 ABK, sebanyak 20 ABK Indonesia memilih melanjutkan bekerja di kapal Long Xin 605 dan Tian Yu 8. Umar menegaskan keputusan untuk melanjutkan bekerja itu adalah kemauan sendiri ke-20 ABK tersebut. Sedangkan 15 ABK lainnya berada di Busan, Korea Selatan.

Dari 15 ABK tersebut, satu ABK atas nama E meninggal di RS Busan karena pneumonia. Jenazahnya akan diterbangkan ke Indonesia pada 10 Mei 2020, namun jadwal ini masih tergantung pada penerbangan.

Dengan begitu, saat ini, tersisa 14 ABK Indonesia di Busan, yang rencananya akan dipulangkan pada 8 Mei 2020. Duta Besar Umar memastikan kondisi ke-14 ABK itu dalam keadaan baik. Pihaknya pun menjalin komunikasi dengan para ABK tersebut.

“Mereka (14 ABK) sedang menjalani karantina wajib 14 hari. Karantina ini ketentuan yang berlaku umum di Korsel pada masa pandemi COVID-19. Mereka ada di tempat karantina di kota Busan,” kata Umar.

Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan pada 7 Mei 2020 menjelaskan, pada Desember 2019 dan Maret 2020 di kapal Long Xin 629 dan Long Xin 604, terjadi kematian 3 awak kapal WNI saat kapal sedang berlayar di Samudera Pasifik. Kapten kapal menjelaskan keputusan melarung jenazah karena kematian disebabkan penyakit menular dan hal ini berdasarkan persetujuan awak kapal lainnya.

KBRI Beijing telah menyampaikan nota diplomatik pada 31 Desember 2019 untuk meminta klarifikasi mengenai kasus ini. Kementerian Luar Negeri RI rencananya akan memanggil Duta Besar Cina untuk Indonesia guna meminta penjelasan tambahan mengenai alasan pelarungan jenazah dan perlakuan yang diterima ABK WNI.

Berita terkait

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

14 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

16 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

1 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

1 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

3 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

3 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

4 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya