WHO Minta Relaksasi Lockdown Virus Corona Bertahap, Kenapa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 7 Mei 2020 12:01 WIB

Direktur Eksekutif Program Darurat WHO Mike Ryan (kiri), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), dan Pemimpin Teknis Program Darurat WHO Maria van Kerkhove (kanan), selama konferensi pers terkait virus Corona di Jenewa, Swiss, 6 Februari 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jenewa – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan negara – negara yang mulai mengendurkan pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi terkait wabah virus Corona agar melakukannya dengan sangat hati-hati.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan ini perlu dilakukan agar tidak muncul kasus infeksi baru virus Corona dengan cepat.

“Risiko kembali ke lockdown masih sangat nyata jika negara-negara tidak mengelola transisi dengan sangat hati-hati dan melakukannya secara bertahap,” kata Tedros dalam pertemuan virtual di Jenewa, Swiss, pada Rabu, 6 Mei 2020 seperti dilansir Reuters.

Tedros mengatakan negara-negara perlu memastikan memiliki kebijakan kontrol yang kuat untuk memastikan penyebaran virus Corona bisa dikendalikan. Misalnya, negara perlu memiliki sistem pelacakan dan kebijakan karantina di lapangan.

Ahli epidemologi WHO, Maria Van Kerkhove, mendukung kekhawatiran Tedros. Saat ini, virus Corona telah menginfeksi 3.71 juta secara global dan menewaskan lebih dari 258 ribu orang.

Advertising
Advertising

“Jika tindakan lockdown dicabut secara cepat, virus bisa muncul lagi,” kata Van Kerkhove dalam pertemuan itu.

Sejumlah negara mulai mengendurkan lockdown seperti Spanyol, Italia, Jerman dan Cina. Pemerintah AS juga mulai mengendurkan kebijakan tinggal di rumah bagi warga. Australia juga mulai mengizinkan warga untuk berkunjung ke rumah orang lain dengan pembatasan tertentu.

Kebijakan lockdown ini membuat aktivitas sosial dan ekonomi nyaris terhenti. Ini membuat banyak perusahaan yang tutup dan menimbulkan pengangguran dan kegiatan ekonomi yang nyaris terhenti.

Kawasan ekonomi Uni Eropa misalnya bakal mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi 7.7 persen akibat pandemi ini.

Perusahaan swasta Amerika Serikat, misalnya, telah memberhentikan sekitar 20.2 juta pekerja pada April karena kegiatan bisnis mereka terhenti akibat lockdown virus Corona.

Berita terkait

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

4 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

5 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

8 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

8 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

9 hari lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

10 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya