Dampak Virus Corona, Boeing Terbitkan Obligasi Rp 380 Triliun

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 2 Mei 2020 05:01 WIB

Interior Boeing 747 dengan kabel-kabel terekspos untuk memberi edukasi, rumitnya kelistrikan pesawat raksasa tersebut. Foto: Jessemiers/Atlas Obscura

TEMPO.CO, Washington – Perusahaan manufaktur pesawat terbang global, Boeing, mengatakan akan menggalang dana sebesar US$25 billion atau sekitar Rp380 triliun di tengah kesulitan keuangan akibat dampak dari wabah virus Corona.

Dana ini akan diperoleh dari obligasi sehingga Boeing tidak akan meminta dana talangan atau bail-out dari pemerintah, yang diatur lewat Undang-Undang CARES.

“Kami sangat senang dengan respon pasar terhadap penerbitan obligasi kami hari ini. Ini akan berdampak positif bagi likuiditas perusahaan dan 17 ribu lebih mitra dalam rantai pasokan,” begitu pernyataan manajemen Boeing seperti dilansir CNN pada Jumat, 1 Mei 2020.

Pemerintah AS dan Kongres telah mengesahkan Undang-Undang CARES, yang mengatur detil bantuan keuangan oleh pemerintah untuk perusahaan yang kesulitan keuangan akibat wabah virus Corona.

Ini setelah Kongres menyetujui paket penyelamatan ekonomi US$2.3 triliun atau sekitar Rp35 ribu triliun.

Advertising
Advertising

Boeing berhak menggunakan dana talangan ini untuk membantu keuangan perusahaan sehingga bisa membayar tagihan dan gaji karyawan.

Boeing mengatakan perusahan tidak akan mencari dana di pasar uang atau capital market setelah penerbitan surat utang itu. “Jatuh tempo surat utang itu berkisar tiga hingga 40 tahun,” begitu dilansir Reuters.

Pada Rabu, manajemen Boeing melaporkan kerugian usaha akibat dampak dari wabah virus Corona senilai US$1.7 miliar atau sekitar Rp25 triliun. Manajemen juga mengatakan akan memberhentikan sektiar 16 ribu pekerja karena kesulitan likuiditas ini.

Kinerja keuangan Boeing terkena dampak dari turunnya permintaan maskapai untuk pesanan pesawat baru. Ini terjadi karena anjloknya kegiatan perjalanan udara akibat merebaknya wabah virus Corona di seluruh dunia. Kondisi serupa juga dialami manufaktur pesawat asal Eropa yaitu Airbus, yang menjadi kompetitor dari Boeing.

Channel News Asia melansir virus Corona ini menyebar pertama kali di Kota Wuhan, Hubei, Cina, pada Desember 2019. Wabah ini telah menelan korban jiwa 233 ribu orang di 185 negara dengan total infeksi mengenai 2.3 juta orang.

Saat ini, perusahaan farmasi asal AS mengatakan ada obat bernama Remdesivir, yang berpotensi untuk mengobati korban infeksi virus Corona dan sedang dalam proses uji klinis.

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 jam lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

1 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

3 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

6 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

11 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

11 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

21 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

21 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya