Seorang demonstran Iran memegang foto almarhum Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, selama protes menentang pembunuhan Soleimani, kepala Pasukan elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang tewas dalam serangan udara di Bandara Baghdad, di depan kantor PBB di Teheran, Iran, 3 Januari 2020. [Nazanin Tabatabaee / WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS]
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada pengusaha keturunan Iran-Irak, Amir Dianat dan perusahaan pertambangan miliknya karena mendanai pasukan Garda Revolusi Iran dan ikut membantu penyelundupan senjata ke luar negeri.
Kementerian Keuangan AS menjatuhkan sanksi pembekuan semua aset Dianat atau perusahaannya, Taif Mining Service di AS. Nama Dianat masuk dalam daftar hitam AS.
Menurut Kementerian Keuangan AS, sebanyak US$12 juta digunakan sebagai dana dalam kejahatan dan sebagai aset organisasi teroris asing.
Kejaksaan Agung Distrik Columbia juga mendakwa pasal pidana kepada Dianat dan satu perusahaan bisnisnya karena melakukan kekerasan dan melanggar undang-undang pencucian uang.
"Rezim Iran dan pendukungnya terus memprioritaskan pendanaan organisasi teoris internasional daripada kesehatan dan kesejahteraan rakyat Iran," kata Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS dalam pernyataannnya.
Advertising
Advertising
Sanksi AS terhadap Iran dipicu keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik diri dari pembahasan nuklir Iran tahun 2018.
Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten
1 hari lalu
Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten
Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.
Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024
2 hari lalu
Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan membukukan aset yang dikelola (Asset Under Management) oleh Wealth Management BRI naik 21 persen year-on-year (yoy) per Kuartal I 2024.
Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024
2 hari lalu
Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan membukukan aset yang dikelola (Asset Under Management) oleh Wealth Management BRI naik 21 persen year-on-year (yoy) per Kuartal I 2024.
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
4 hari lalu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.