Virus Corona di Rusia Tembus 100 Ribu Kasus

Jumat, 1 Mei 2020 18:00 WIB

Seorang petugas medis yang mengenakan berpakaian pelindung mengambil swab dari seorang lelaki di dalam laboratorium keliling untuk tes virus corona (COVID-19) di dekat Bandara Pulkovo Saint Petersburg, Rusia, 23 Maret 2020. REUTERS/Anton Vaganov

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus virus corona di Rusia pada Kamis, 30 April 2020, menyentuh angka 100 ribu kasus. Beberapa hari sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin, memperingatkan Rusia belum sampai pada titik puncak penyebaran virus corona.

Rusia, salah satu negara di dunia dengan wilayah terbesar, sudah melakukan lockdown pada akhir Maret 2020. Langkah itu diambil untuk menekan penyebaran virus corona.

Kendati jumlah kasus virus corona di Rusia terus naik, namun sejauh ini jumlah pasien yang meninggal masih di bawah negara-negara yang paling terpukul oleh wabah virus corona.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengenakan pakaian pelindung saat mengunjungi rumah sakit yang merawat pasien virus Corona di Moskow, Rusia, 24 Maret 2020. Putin menunjukkan kepeduliannya terhadap warganya yang terpapar Covid-19 dengan menjenguk mereka di rumah sakit Kommunarka. Sputnik/Alexey Druzhinin/Kremlin via REUTERS

Dikutip dari reuters.com, di Rusia secara keseluruhan per Kamis, 30 April 2020, ada 106.498 kasus virus corona. Dari jumlah itu, ada 101 pasien yang meninggal dalam tempo 24 jam sehingga total ada 1.073 pasien terinfeksi virus corona yang berakhir dengan kematian.

Advertising
Advertising

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan otoritas federal dan regional melakukan apapun yang bisa dilakukan demi memperlambat penyebaran virus corona.

“Situasi di Rusia lebih baik dibanding banyak negara di Eropa karena Rusia sukses menggunakan sebuah jeda waktu sampai beberapa minggu untuk memperluas kapabilitas sistem kesehatan. Kendati begitu, masih terlalu dini untuk melonggarkan lockdown dan mengizinkan masyarakat berjalan di pinggir jalan seperti hari normal,” kata Peskov.

Sebelumnya pada 27 April 2020 sebuah dekrit gabungan diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Rusia. Dekrit itu memperlihatkan mahasiswa fakultas kedokteran, termasuk dokter gigi dan dokter anak, diminta turun tangan ke rumah sakit-rumah sakit yang menangani pasien virus corona per 1 Mei 2020. Namun tidak dijelaskan tugas khusus mereka apa dalam penyakit menular ini.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

14 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

2 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya