Kematian Virus Corona AS Bisa Lewati Korban Jiwa Flu Musiman 1967

Kamis, 30 April 2020 14:00 WIB

Seorang pasien virus Corona beristirahat di ruang ICU University of Washington Medical Center, Seattle, AS, 24 April 2020. Amerika Serikat hingga kini masih menjadi negara dengan kasus virus Corona terbanyak di dunia dengan jumlah kasus mencapai 988.469 kasus. REUTERS/David Ryder

TEMPO.CO, Jakarta - Angka kematian akibat virus Corona di Amerika Serikat diprediksi akan lebih banyak daripada jumlah kematian flu musiman sejak 1967.

Total kematian AS kini mencapai 60.000 pada hari Rabu dan wabah akan segera lebih mematikan daripada musim flu sejak 1967, menurut penghitungan Reuters, 30 April 2020.

Musim flu terburuk Amerika dalam beberapa tahun terakhir adalah pada 2017-2018 ketika lebih dari 61.000 orang meninggal, menurut Pusat Pengendalian Penyakit dan Preventihere AS (CDC).

Satu-satunya musim flu yang mematikan adalah pada tahun 1967 ketika sekitar 100.000 orang Amerika meninggal, 1957 ketika 116.000 meninggal, dan flu Spanyol tahun 1918 ketika 675.000 meninggal, menurut CDC.

Amerika Serikat memiliki angka kematian virus Corona tertinggi di dunia dan rata-rata 2.000 orang setiap hari meninggal pada bulan April.

Advertising
Advertising

Petugas medis memindahkan pasien virus Corona di Rumah Sakit Umum Mexico City, Meksiko, 23 April 2020. Lima negara dengan kasus Corona tertinggi saat ini yaitu, Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Prancis, dan Jerman. REUTERS/Gustavo Graf

Kematian AS pertama dicatat pada 29 Februari tetapi pengujian baru-baru ini di California menunjukkan kematian pertama mungkin terjadi pada 6 Februari, dengan virus yang beredar beberapa minggu lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Pada hari Selasa, kematian penyakit COVID-19 di Amerika Serikat melampaui total 58.220 orang Amerika yang terbunuh selama 16 tahun keterlibatan militer AS selama Perang Vietnam. Sementara total kasus infeksi virus Corona AS pada Selasa menembus angka 1 juta.

Pejabat kesehatan masyarakat negara bagian mengatakan jumlah infeksi virus Corona sebenarnya dianggap lebih tinggi karena kurangnya pekerja terlatih dan kapasitas pengujian yang terbatas.

Washington University memprediksi virus Corona bisa merenggut hampir 73.000 nyawa warga Amerika pada 4 Agustus mendatang, menurut model prediksi yang sering dikutip pejabat Gedung Putih.

Pada awal Maret, prediksi virus Corona akan membunuh lebih banyak orang Amerika daripada flu tidak terpikirkan oleh banyak politisi menyepelekan ancaman virus ini.

Pada 9 Maret Presiden Donald Trump mengatakan tahun lalu 37.000 orang Amerika meninggal karena Flu biasa dan rata-rata antara 27.000 dan 70.000 korban jiwa per tahun. "Tidak ada yang ditutup, kehidupan & ekonomi terus berjalan. Saat ini ada 546 kasus yang dikonfirmasi dari CoronaVirus, dengan 22 kematian. Jadi pikir lagi tentang itu!" kata Trump saat mengecilkan ancaman virus Corona dengan membandingkan korban flu musiman.

Pada 11 Maret, Wali Kota New York, seorang Demokrat Bill de Blasio, mengatakan kepada warga New York saat wawancara radio warga boleh makan di restoran jika mereka tidak sakit.

Pada hari yang sama, pakar penyakit menular top AS, Dr. Anthony Fauci, memperingatkan Kongres bahwa virus Corona setidaknya 10 kali lebih mematikan daripada flu musiman.

Hingga kini belum ada pengobatan atau vaksin virus Corona, sementara vaksin flu tersedia secara luas bersama dengan perawatannya.

Berita terkait

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

26 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

Ini Cara Membedakan Flu Singapura dengan Flu Musiman

29 hari lalu

Ini Cara Membedakan Flu Singapura dengan Flu Musiman

Gejalanya sama-sama ada demam, nyeri tenggorok, mungkin lemas. Tetapi flu singapura tidak disertai batuk.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

30 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

30 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penderita Flu Singapura Capai 5.461 Orang, Menkes Imbau Masyarakat Jaga Daya Tahan Tubuh

35 hari lalu

Jumlah Penderita Flu Singapura Capai 5.461 Orang, Menkes Imbau Masyarakat Jaga Daya Tahan Tubuh

Menkes mengingatkan masyarakat agar menjaga daya tahan tubuh.

Baca Selengkapnya

6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

37 hari lalu

6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk.

Baca Selengkapnya

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

37 hari lalu

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

52 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

53 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

58 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya