TEMPO.CO, Jakarta - Korban meninggal virus Corona di Amerika Serikat lebih banyak daripada jumlah warga Amerika yang tewas selama Perang Vietnam.
Total korban meninggal virus Corona pada Selasa di AS melebihi 58.220 nyawa Amerika yang hilang selama Perang Vietnam ketika jumlah kasus virus Corona AS mencapai 1 juta, menurut penghitungan Reuters, 29 April 2020.
Jumlah kasus AS dua kali lipat dalam 18 hari dan merupakan sepertiga dari semua infeksi di dunia.
Sementara pejabat kesehatan negara bagian mengatakan jumlah kasus sesungguhnya lebih tinggi karena kurangnya pekerja terlatih dengan kapasitas pengujian yang terbatas.
Sekitar 30% kasus telah terjadi di negara bagian New York, pusat penyebaran wabah AS, diikuti oleh New Jersey, Massachusetts, California, dan Pennsylvania.
Korban meninggal AS sejak kematian pertama COVID-19 yang dicatat pada 29 Februari mencapai 58.233 pada hari Selasa, naik 2.000 lebih dari hari sebelumnya.
Wabah ini diprediksi dapat merenggut 74.000 nyawa warga AS pada 4 Agustus, dibandingkan dengan perkiraan 22 April dengan perkiraan 67.600 korban jiwa, menurut model prediksi University of Washington yang sering dirujuk oleh pejabat Gedung Putih.
Amerika Serikat, dengan populasi terbesar ketiga di dunia, memiliki kasus lima kali lebih banyak daripada negara-negara yang paling parah disusul Italia, Spanyol, dan Prancis.
Dari 20 negara yang paling parah terkena dampaknya, Amerika Serikat menempati urutan kelima berdasarkan kasus per kapita, menurut penghitungan Reuters. Amerika Serikat memiliki sekitar 30 kasus per 10.000 orang. Spanyol menempati urutan pertama lebih dari 48 kasus per 10.000 orang, diikuti oleh Belgia, Swiss, dan Italia.
Selain melebihi jumlah korban Perang Vietnam, jumlah korban untuk virus Corona di AS mencapai puncak jumlah kematian akibat flu musiman dalam beberapa tahun terakhir, kecuali untuk musim 2017-2018, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).