Narapidana terlihat di atap penjara Devoto saat terjadinya aksi kerusuhan usai terdapat kasus positif Virus Corona di dalam penjara tersebut di Buenos Aires, Argentina, 24 April 2020. Sebelumnya, Argentina telah menjalankan lockdown sejak 20 Maret. Sementara untuk kasus corona sudah ada 3.400 kasus di Argentina dengan kematian mencapai 167 orang. REUTERS/Agustin Marcarian
TEMPO.CO, Jakarta - Narapidana di Penjara Devoto, Buenos Aires, Argentina, memicu kerusuhan di masa pandemi virus Corona (COVID-19). Mengutip Reuters, mereka menuntut sejumlah napi dibebaskan lebih awal karena kekhawatiran wabah di Devoto tidak akan terkendali.
"Kami menolak mati di penjara. COVID-19 sudah ada di Devoto dan diam saja bukanlah bahasa kami," sebagaimana tertulis dalam spanduk yang dikibarkan para napi usai mengambil alih penjara, Sabtu, 25 April 2020.
Kerusuhan tersebut dimulai pada hari Kamis lalu. Pemicunya adalah pengumuman jumlah narapidana yang dinyatakan positif tertular virus Corona. Karena pengumuman tersebut tidak diikuti dengan rencana penanganan napi terdampak, akhirnya penghuni Devoto memulai kerusuhan sebagai bentuk protes.
Dikutip dari Reuters, para napi telah mengambil alih dua lantai Penjara Devoto, termasuk bagian atap. Mereka tidak hanya menyerang sipir, namun juga membakar matras dan menguasai berbagai senjata yang ada di penjara. Bahkan, menurut saksi mata, suara letusan senjata api juga terdengar dari luar penjara.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui apa langkah selanjutnya dari pemerintah Argentina. Mereka juga belum mengabarkan perihal adanya korban atau tidak. Adapun penjara Devoto diketahui menampung 1.683 narapidana.
Perihal pandemi virus Corona (COVID-19), Argentina masih menjalankan lockdown di sana. Per hari ini, mereka telah mencatatkan 3.607 kasus dan 176 korban meninggal.