Virus Corona di Ekuador Tembus 10 Ribu Kasus

Selasa, 21 April 2020 19:00 WIB

Kasus virus corona di Ekuador dalam sepekan naik dua kali lipat menjadi 10 ribu kasus. Kondisi ini membuat Ekuador negara dengan kasus virus corona terbanyak di Amerika Latin. Sumber: Santiago Arcos/Reuters/aljazeera.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ekuador pada Senin, 20 April 2020, melaporkan ada lebih dari 10 ribu kasus virus corona di negara itu sehingga menjadikan Ekuador sebagai negara dengan kasus virus corona tertinggi di Amerika Latin.

Pandemik virus corona yang naik dalam beberapa pekan terakhir telah membuat otoritas di Kota Guayaquil kewalahan. Dilaporkan pula beberapa jenazah pasien virus corona masih berada di rumah-rumah warga atau bahkan tergeletak di jalan sampai berjam-jam.

Kasus virus corona di Ekuador dalam sepekan naik dua kali lipat menjadi 10 ribu kasus. Kondisi ini membuat Ekuador negara dengan kasus virus corona terbanyak di Amerika Latin. Sumber: Santiago Arcos/Reuters/aljazeera.com

Dikutip dari reuters.com, Ekuador pertama kali melaporkan kasus virus corona di negara itu pada 29 Februari 2020 atau hanya butuh waktu 24 hari hingga negara itu mencatatkan ada seribu kasus virus corona disana. Dalam tempo tujuh hari berikutnya, jumlah kasus virus corona naik dua kali lipat menjadi 2 ribu kasus hingga beberapa hari kemudian naik lagi menjadi 8 ribu kasus.

Kementerian Kesehatan Ekuador melaporkan ada 507 pasien virus corona yang berakhir dengan kematian. Beberapa pejabat menyebut jumlah mereka yang meninggal karena virus corona kemungkinan lebih besar karena tidak dikonfirmasi ke pemerintah.

Advertising
Advertising

Sejauh ini Ekuador sudah melakukan tes virus corona pada 32.453 orang. Kasus virus corona di Ekuador terus merangkak naik kendati pemerintah sudah membatasi ruang gerak masyarakat dan karantina selama sebulan.

“Selama masyarakat mematuhi isolasi, disiplin dan berkomitmen, kita bisa menghadapi penyebaran ini (virus corona),” kata Wakil Menteri Kesehatan Ekuador, Xavier Solorzano.

Pemerintah Ekuador mengalami kesulitan memberlakukan kebijakan untuk menekan penyebaran virus corona dimana mereka yang sudah terinfeksi virus corona masih berkeliaran di jalan dan bahkan pusat perbelanjaan. Rencananya, otoritas berwenang akan terus memperketat aturan ruang gerak masyarakat, namun saat yang sama juga mengevaluasi kemungkinan melonggarkan kebijakan di beberapa sektor, contohnya konstruksi.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

11 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

17 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

23 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

2 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya