Cina, Jepang, dan Korsel Ragukan Kabar Kim Jong Un Kritis

Selasa, 21 April 2020 14:43 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memberikan hormat saat mengunjungi Divisi udara dan Anti-pesawat di Korea Utara, 12 April 2020. KCNA/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara tetangga Korea Utara, yaitu Jepang, Cina, dan Korea Selatan, meragukan kabar Kim Jong Un dalam kondisi kritis usai menjalani operasi kardiovaskular. Mereka memilih untuk menyelidiki lebih lanjut soal informasi intelijen yang kabarnya didapatkan oleh pejabat Amerika itu.

Salah satu negara yang meragukan hal tersebut adalah Jepang. Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi, mengatakan bahwa pemerintahannya akan menggunakan segala upaya untuk mengkonfirmasi kabar kritisnya pemimpin Korea Utara.

"Kami akan berupaya sekeras mungkin dan menganalisa segala informasi yang ada. Kami juga akan bekerjasama dengan Amerika dan negara lainnya," ujar Motegi sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 21 April 2020.

Hal senada disampaikan oleh pemerintah Cina. Perwakilan dari Depertamen Internasional Partai Komunias Cina menyampaikan bahwa pihaknya tidak percaya Kim Jong Un benar-benar kritis. Menurut mereka, info intelijen yang beredar tidak akurat.

Sementara itu, Pemerintah Korea Selatan membenarkan bahwa Kim Jong Un baru saja menjalani operasi Kardiovaskular pada 12 April lalu. Namun, dia tidak dalam kondisi kritis. Mengacu pada berita dari Daily NK, media lokal Korea Selatan, Kim Jong Un sedang menjalani perawatan di rumah peristirahatannya yang terletak di Gunung Kumgang.

"Sejauh yang kami tahu, dia memang menderita penyakit Kardiovaskular sejak Agustus tahun lalu. Kondisinya memburuk usai berkunjung ke Gunung Paektu," ujar sumber pemerintahan Korea Selatan sebagaimana dikutip dari Reuters.

Uniknya, pejabat di Amerika juga ikut meragukan info yang tersebar tersebut. Salah seorang pejabat, yang memahami internal pemerintah Amerika, mengatakan bahwa kalaupun Kim Jong Un benar sakit, info itu tidak akan dibuka ke publik karena terlalu sensitif.

"Segala informasi yang kredibel tentang Kim Jong Un adalah informasi intelijen yang sensitif dan tidak akan semudah itu dibuka ke publik," ujarnya, yang enggan disebutkan namanya, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Sebagai catatan, kabar soal sakitnya Kim Jong Un dipicu absennya dia dari ulang tahun kakeknya pada tanggal 15 April lalu.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

18 menit lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

8 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

9 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

17 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

18 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

18 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

20 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

21 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

22 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

22 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya