TEMPO Interaktif, ST Paul, Minnesota: Calon presiden Partai Demokrat Barack Obama membantah argumen bahwa dirinya dan calon wakil presiden Partai Republik Sarah Palin memiliki pengalaman dan kualifikasi yang sama.
Sebelumnya Partai Republik mendukung Palin dengan mengatakan bahwa setelah menjadi wali kota dari sebuah kota kecil Alaska, dan sekarang menjadi gubernur, Palin memiliki pengalaman eksekutif lebih banyak dari senator Obama.
Namun senator Illinois itu membantah dengan mengatakan bahwa dirinya telah menjalankan kampanye pemilihan dan telah membuktikan kemampuannya dengan mendorong undang-undang rekonstruksi pesisir Amerika menyusul Badai Katrina tiga tahun lalu.
"Pemahaman saya adalah kota Wasilla dari Gubernur Palin memiliki 50 pegawai," kata Obama dalam wawancara dengan CNN kemarin malam waktu Minnesota. "Kami memiliki 2.500 pegawai dalam kampanye ini. Saya pikir bujet mereka US$ 12 juta setahun. Anda tahu, kami memiliki bujet tiga kali jumlah itu hanya untuk satu bulan."
"Saya pikir itulah kemampuan kami untuk mengelola sistem besar dan mengeksekusinya," ujarnya.
Sebelumnya, juru bicara McCain, Tucker Bounds, menyatakan Palin memiliki kualifikasi yang sama dengan Obama, setelah Demokrat mengatakan Palin tidak cukup berpengalaman untuk maju dalam pemilihan.
"Saya tidak berpikir ada masalah menerangkan pengalamannya. Dia menjabat lebih lama dan memiliki indra yang lebih efektif dari Barak Obama di Senat AS," ujar Bounds.
Selama wawancara Obama juga menyalahkan pemerintahan Bush yang tidak melaksanakan janjinya membangun kembali New Orleans setelah Badai Katrina tiga tahun lalu, saat Badai Gustav kembali mengancam kota itu.
"Ini hal yang tak bisa saya lupakan," kata Obama. "Salah satu janji saya ketika menjadi senator dan janji yang saya pegang sebagai presiden adalah memastikan pembangunan kembali New Orleans, dan kekuatan serta tempatnya dalam budaya Amerika."
AFP/Erwin Z
Berita terkait
Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika
12 Februari 2024
Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaCapres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden
26 Mei 2023
Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaKanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika
23 Mei 2023
Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika
Baca SelengkapnyaTuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara
19 April 2023
Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun
Baca SelengkapnyaYevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina
30 November 2022
Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.
Baca SelengkapnyaKecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024
27 November 2022
Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaElon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya
8 November 2022
Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden
Baca SelengkapnyaBos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika
7 November 2022
Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.
Baca SelengkapnyaIni Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk
5 November 2022
Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.
Baca SelengkapnyaApa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia
3 November 2020
Apakah itu Joe Biden atau Donald Trump yang akan memenangkan pemilu Amerika, sama-sama menguntungkan Indonesia selama situasi domestik mendukung.
Baca Selengkapnya