Trump Rilis 3 Fase Normalisasi Amerika Pasca Virus Corona

Jumat, 17 April 2020 17:00 WIB

Presiden AS Donald Trump berdiri di depan slide pada monitor video presentasi "Fase Satu" dari rencana pemerintahannya untuk "Opening Up America Again" selama pengarahan harian gugus tugas virus Corona di Gedung Putih di Washington, AS, 16 April 2020 [REUTERS / Leah Millis]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump telah meluncurkan rencana tiga fase untuk membantu menormalkan kembali ekonomi AS ketika satu dari tujuh warga Amerika kini menganggur karena virus Corona.

Presiden mengatakan pedoman itu - yang dikenal sebagai "Opening Up America Again", dirancang untuk memudahkan pembatasan sosial di daerah dengan penyebaran virus Corona yang rendah.

Sebelum fase pertama dari rencana dapat dimulai, negara bagian atau wilayah harus mengalami penurunan jumlah kasus COVID-19 baru selama 14 hari, dikutip dari Sky News, 17 April 2020.

Program pengujian yang kuat untuk petugas kesehatan yang berisiko harus diberlakukan, sementara rumah sakit harus memiliki cukup APD, tempat tidur dan ventilator untuk merawat pasien.

Pada fase pertama dari rencana Trump, sekolah dan bar akan tetap ditutup, tetapi tempat yang lebih besar seperti bioskop, gereja dan arena dapat mulai dibuka kembali jika ada langkah-langkah jarak sosial yang ketat.

Advertising
Advertising

Kelompok rentan seperti orang tua dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan mendasar harus tetap tinggal di rumah, dan pertemuan lebih dari 10 orang akan terus dilarang.

Selama fase dua, perjalanan yang tidak penting dapat mulai dilanjutkan, tetapi yang rentan masih akan diminta untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Sekolah dapat melanjutkan pelajaran dan bar dapat dibuka kembali selama mereka menyisakan lebih sedikit ruang bagi orang untuk jarak sosial.

Perkumpulan lebih dari 50 orang akan dilarang, dengan perusahaan diminta untuk terus mendorong staf mereka bekerja dari rumah.

Pada fase ketiga, kelompok-kelompok rentan dapat mulai keluar di depan umum selama mereka mengikuti langkah-langkah jarak sosial.

Pengunjung akan diizinkan masuk ke rumah perawatan dan rumah sakit lagi selama mereka mengikuti praktik kebersihan yang baik dan sering mencuci tangan.

Kantor dan tempat kerja lain juga dapat kembali normal tanpa batasan.

Sejumlah perawat berkumpul menyalakan lilin untuk menghormati petugas medis yang menjadi garda terdepan dalam menangani wabah Virus Corona di Rumah Sakit Lincoln di wilayah Bronx di New York City, AS, 14 April 2020. REUTERS/Caitlin Ochs

Tidak ada jadwal waktu untuk masing-masing dari tiga fase ini, dan Trump mengatakan para gubernur di seluruh AS akan diizinkan untuk mengambil pendekatan yang berbeda di negara mereka sendiri dan tetap ditutup jika perlu.

Selama konferensi pers Gedung Putih, presiden juga memperingatkan bahwa AS harus tetap waspada tentang kasus COVID-19 baru yang datang dari luar negeri, dan dia mengakui bahwa infeksi dapat menyebar di musim gugur.

Trump juga menyarankan agar 29 negara bagian dapat segera dibuka kembali, dan beberapa negara dapat mulai mengikuti pedoman "Opening Up America Again" hari ini.

New York dan enam negara bagian East Coast lainnya pada hari Kamis memperpanjang perintah tinggal di rumah untuk virus Corona sampai 15 Mei.

Presiden telah mendesak negara bagian untuk memulai kembali bisnis yang terhenti pada 1 Mei dan telah mengklaim memiliki "kewenangan total" untuk melakukannya.

Namun Trump kini berbalik dan sebagai gantinya memilih strategi bertahap berbasis ilmu, mengindahkan peringatan dari para ahli penyakit menular yang memudahkan jarak sosial terlalu cepat akan mengundang bencana.

"Kami tidak membuka sekaligus, tetapi satu langkah hati-hati," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih briefing di mana rencana itu diungkapkan, dikutip dari Reuters.

Langkah Trump untuk mengadopsi rekomendasi, alih-alih perintah, juga mencegah konfrontasi dengan gubernur, yang banyak dari mereka Demokrat yang bersikeras untuk memutuskan kapan berakhirnya lockdown.

Para gubernur mengklam berhasil menghentikan penyebaran virus karena arahan mereka, yang telah menewaskan lebih dari 33.000 orang Amerika dalam beberapa minggu, meski mengakui langkah-langkah itu telah mendatangkan malapetaka ekonomi.

Setidaknya 668.000 orang di Amerika Serikat sampai saat ini telah dinyatakan positif COVID-19.

Karena tidak memiliki vaksin virus, 42 dari 50 negara bagian telah memerintahkan penduduk untuk tetap tinggal di dalam rumah kecuali untuk aktivitas mendesak seperti berbelanja bahan makanan atau kunjungan dokter, sambil menutup sekolah, universitas, dan bisnis yang tidak penting.

Langkah-langkah pencegahan virus Corona telah menahan sebagian besar perekonomian, membuat sekitar 22 juta orang kehilangan pekerjaan, menjatuhkan pasar keuangan dan menyebabkan perkiraan bahwa Amerika sedang menuju resesi terdalamnya sejak keruntuhan ekonomi tahun 1930-an.

Berita terkait

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

10 jam lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

11 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

4 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

6 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

7 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

7 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

8 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

10 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya