TEMPO Interaktif, Davao: Sedikitnya empat orang tewas dan 19 orang lainnya cedera ketika bom berkekuatan dahsyat menghantam sebuah bus di selatan Filipina, Senin (1/9).
Ledakan itu dipercaya disebabkan oleh bom buatan yang merobek badan bus yang tengah parkir di samping terminal di Kota Digos Mindanao, kata militer Filipina dalam sebuah laporan awalnya. Tak ada penjelasan pasti berapa jumlah korban di dalam terminal bus pada waktu ledakan terjadi.
"Empat orang terbunuh, dan 19 lainnya dirawat di rumah sakit," kata Dewan Koordinasi Bencana Provinsi seperti yang dilansir AFP. Tak satu pun yang bertanggung jawab atas insiden ini. Pemerintah sudah memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan serangan pemberontak separatis Muslim yang kabur dari serangan militer di Mindanao.
Tentara Filipina memburu gerilyawan dari Front Pembebasan Islam Moro (MILF) atas pertanggungjawaban untuk gelombang serangan yang mematikan bulan ini di Mindanao. Lebih dari seratus pemberontak dan 40 penduduk sipil dan tentara terbunuh selama empat pekan pertempuran.
Polisi mengatakan, mereka juga sedang menyelidiki kemungkinan serangan itu bisa saja dilakukan oleh gang kejahatan, saat perusahaan bus tersebut menerima ancaman belum lama ini.