Pandemi Virus Corona Tak Halangi Pemilu di Korea Selatan

Rabu, 15 April 2020 12:47 WIB

Umat Buddha yang mengenakan masker untuk mencegah tertular penyakit coronavirus (COVID-19) berdoa di bawah lentera yang berwarna-warni untuk persiapan ulang tahun Buddha yang akan datang di sebuah kuil di Seoul, Korea Selatan, 25 Maret 2020. REUTERS/Kim Hong-ji

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Selatan tetap menggelar pemilu legislatif walaupun pandemi virus Corona (COVID-19) masih mengancam. Mengutip Channel News Asia, kurang lebih ada 43,9 juta warga Korea Selatan yang terdaftar sebagai pemilih dalam pemilu yang berlangsung hari ini.

"Kami menggelar pemilu di saat yang sulit dengan adanya pembatasan sosial dan gangguan terhadap aktivitas ekonomi. Oleh karenanya, datanglah ke tempat pemungutan suara, gunakan hak pilih, dan tunjukkan bahwa Korea Selatan adalah milik kalian," ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum Korea Selatan, Kwon Soon-il, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 15 April 2020.

Dengan tetap digelarnya pemilu legilastif, Korea Selatan otomatis menjadi negara pertama di dunia yang menyelanggarakan pemilu di tengah pandemi virus Corona. Walau begitu, Korea Selatan menggelarnya dengan berbagai pembatasan untuk memastikan tidak ada pemilih yang berdekatan selama proses pemilihan berlangsung.

Terkait lokasi pemungutan suara, misalnya, penjaga dengan termometer siaga di pintu masuk untuk mengecek suhu masing-masing pemilih. Apabila seorang pemilih terindikasi bersuhu tinggi atau sedang sakit, ia akan diarahkan ke bilik khusus yang memang ditujukan untuk mereka yang sakit.

"Setiap kali pemilih usai menggunakan haknya, bilik akan disterilkan," dikutip dari Channel News Asia.

Selain adanya bilik suara khusus, pemilih juga diminta datang dengan APD (Alat Pelindung Diri). APD tersebut meliputi masker serta sarung tangan plastik. Jika pemilih tidak datang dengan sarung tangan plastik, lokasi pemungutan suara menyediakan hand sanitizer dan sarung tangan yang bisa digunakan.

Sementara itu, bagi mereka yang tengah mengisolir diri karena tertular virus Corona, maka jam pemilihan khusus disiapkan. Periode khusus tersebut berlangsung dari pukul 16.30 hingga 18.00. Patut digarisbawahi bahwa mereka yang boleh datang di periode itu hanyalah mereka yang tertular virus Corona namun tidak menunjukkan gejala.

"Untuk mereka yang masih berada di pusat karantina, bilik khusus akan disiapkan di sana pada akhir pekan nanti untuk memungut suara," sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.

Para pemilih memuji kinerja Komisi Pemilihan Umum Korea Selatan dalam pemilu kali ini. Menurut mereka, komisi telah bekerja dengan professional dan memastikan pembatasan sosial tetap dipatuhi.

"Pemilu diselenggarakan dengan sangat baik. Para pemilih juga otomatis menjaga jarak dan semuanya menggunakan sarung tangan plastik," ujar Kim Gwang-woo, salah satu pemilih.

Per hari ini, Korea Selatan tercatat memiliki 10.564 kasus dan 222 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19).

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

16 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

18 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

18 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

23 jam lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

1 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

3 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya