Perbatasan Rusia Krusial Dalam Pencegahan Virus Corona di Cina

Senin, 13 April 2020 15:27 WIB

Warga memakai masker mengendarai skuter dan berjalan kaki setelah wabah penyakit virus Corona (COVID-19), di Beijing, Cina 30 Maret 2020. [REUTERS / Carlos Garcia Rawlins]

TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatnya jumlah kasus virus Corona (COVID-19) dari cluster impor membuat Cina ekstra hati-hati di perbatasan. Terutama, perbatasan antara Rusia dan Cina seperti perbatasan Heilongjiang. Sebab, sebagian besar kasus baru di Cina berasal dari warga yang datang dari Rusia.

Mengutip Reuters, pada Ahad kemarin, Cina mencatatkan 108 kasus baru atau 9 kasus lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya. Dari 108 kasus, 98 di antaranya berasal dari luar negeri. Nah, kebanyakan dari mereka adalah warga Cina yang kembali dari Rusia.

"Dari 98 kasus, separuhnya melibatkan penduduk Cina yang kembali dari Vladivostok, Rusia. Mereka pulang ke Cina melalui perbatasan di Heilongjiang," sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 13 April 2020.

Heilongjiang menjadi pilihan mayoritas warga Cina di Rusia karena memang tidak ada banyak pilihan bagi mereka. Rusia sudah menutup rute penerbangan ke Cina karena virus Corona. Alhasil, warga Cina di Rusia hanya bisa pulang melalui jalur darat seperti Heilongjiang.

Hal yang tidak disangka oleh pemerintah Cina adalah mayoritas mereka yang kembali dari Rusia ternyata tertular virus Corona. Sekarang, untuk mencegah penyebaran virus Corona makin parah, pemerintah Cina memutuskan untuk memperketat pengawasan di perbatasan Heilongjiang.

"Suifenhe dan Harbin, ibu kota dari Heilongjiang, sekarang mewajibkan karantina 28 hari dan antibody test untuk mereka yang baru saja kembali dari luar negeri (Rusia)," sebagaimana dikutip dari Reuters. Selain mewajibkan karantina bagi warga Cina yang kembali via Heilongjiang, pemerintah Cina juga menutup Heilongjiang untuk warga negara asing.

Warga Heilongjiang mengapresiasi langkah pemerintah Cina memperketat pengawasan di perbatasan dengan Rusia. Sebab, hal itu akan membantu untuk menekan pandemi virus Corona di kawasan perbatasan.

"Saya merasa tidak perlu khawatir. Jika ada kasus-kasus lokal, saya akan khawatir, tapi kenyataannya tidak ada. Semua kasus berasal dari luar negeri dan mereka sudah dikarantina," ujar Zhao Wei, salah satu warga Suifenhe di Heilongjiang.

Cina, sejauh ini, telah mencatatkan 83.224 kasus dan 3341 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19).

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

14 menit lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

3 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

12 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

14 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

16 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

16 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

17 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

21 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya