Inggris Batalkan Pemesanan 1000 Ventilator untuk Pasien Corona

Senin, 13 April 2020 11:46 WIB

Ventilator rumah sakit. Kredit: ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Gara-gara terlalu sederhana, Pemerintah Inggris membatalkan pemesanan 1000 ventilator untuk pasien virus Corona (COVID-19). Adapun produsen ventilator yang produknya dibatalkan pemesanannya adalah BlueSky.

"Kami tidak lagi mendukung produk BlueSky setelah kami mengevaluasi kualitas produk dan membandingkannya dengan perkembangan situasi penanganan pasien virus Corona (COVID-19) saat ini," ujar Pemerintah Inggris dalam keterangan persnya yang dikutip dari CNN, Senin, 13 April 2020.

Untuk menutupi kekurangannya, Pemerintah Inggris mengaku sudah meminta produsen ventilator lain untuk meningkatkan kuantitas produksinya. Selain itu, jika produsen-produsen ventilator tersebut mampu membuat ventilator yang lebih canggih lagi, mereka akan sangat mengapresiasinya.

Mengutip CNN, setidaknya ada 30 ribu ventilator yang sudah dipesan pemerintah Inggris. Ventilator-ventilator itu dibuat oleh berbagai sektor industri, ada yang bergerak di bidang penerbangan maupun olahraga otomotif. Jika 1000 ventilator BlueSky termasuk di antaranya, maka tersisa 29 ribu ventilator.

Salah seorang pejabat pemerintah, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa sesungguhnya tidak ada yang salah dengan desain ventilator buatan BlueSky. Namun, karena komponen ventilator makin terbatas, maka pemerintah memutuskan agar komponen-komponen yang ada dialihkan ke produsen dengan desain lebih canggih.

"Ventilator dibuat oleh berbagai perusahaan dan mereka semua bersaing untuk komponen yang sama, di mana supplainya sangat terbatas. Pemerintah memutuskan untuk memprioritaskan perusahaan dengan desain lebih canggih dan langsung menghentikan pemesanan ke BlueSky," sebagaimana dikutip dari CNN.

Sebagai catatan, Inggris mencatatkan 85.119 kasus dan 10.629 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19) per hari ini. Salah satu di antara kasus tersebut adalah Perdana Menteri Boris Johnson yang sempat dirawat di ruang pemeriksaan intensif (ICU) Rumah Sakit St.Thomas selama beberapa hari.

Selain itu, hari ini, Pemerintah Inggris diagendakan akan mengevaluasi kebijakan lockdown yang mereka terapkan. Evaluasi akan menentukan apakah masa lockdown akan diperpanjang, diperpendek, diperketat, ataupun diringankan.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

10 jam lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

20 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

1 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

6 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya