Kamp Pengungsi Suriah, Rukban, Tanpa Dokter, Pangan, dan Air

Kamis, 9 April 2020 15:26 WIB

Kamp pengungsi Suriah, Rukban di perbatasan Suriah dan Yordania. [ Al Arabiya]

TEMPO.CO, Jakarta -Kamp pengungsi Suriah yang terisolasi di tenggara Suriah berbulan-bulan tidak menerima bantuan kemanusiaan, pasokan makanan dan peralatan kesehatan, sehingga berpotensi memunculkan bencana kemanusiaan jika wabah virus Corona menerpa kamp ini.

Kamp pengungsi Suriah yang dinamai Rukban dikelilingi gurun. Bantuan kemanusiaan terakhir datang ke kamp ini Februari 2019. Penghuni kamp selama ini hidup dari hasil selundupan penguasa kawasan itu.

"Tidak ada dokter atau tenaga medis terlatih profesional, hanya perawat yang menyediakan perawatan sederhana. Kami tidak memiliki perlengkapan atau peralatan yang dibutuhkan untuk darurat medis," kata Abu Abdallah, aktivis di kamp itu sebagaimana dilaporkan Al Arabiyah, 9 April 2020.

"Kami memerlukan peralatan untuk mengobati pasien dalam kondisi kritis, seperti oksigen masker dan disinfektan," kata Ruqayya Khashaam, seorang perawat.

Di kamp ini ada satu klinik yang dikelola Badan PBB untuk anak, Unicef, berlokasi di perbatasan Yordania untuk darurat kesehatan. Namun klinik itu tutup pada Maret lalu akibat penerapan langkah-langkah pencegahan virus Corona di sepanjang perbatasan Yordania.

Advertising
Advertising

"Ini hal terburuk yang mungkin terjadi," kata Khashaam.

PBB menyatakan kamp ini memang situasinya sangat tidak biasa. "Tidak ada air, tidak ada pepohonan, tidak ada sumber penghasilan atau bantuan kemanusiaan," kata Bassam Brabandi, bekerja untuk People Demand Change berkantor di Amerika Serikat yang kerap berkomunikasi dengan aktivis di kamp Rukban.

Penguasa Suriah dan sekutu Rusia berulang kali memblokade bantuan untuk masuk ke kamp Rukban. Mereka mendorong penghuni kamp kembali ke area yang dikuasai penguasa.

Milisi Iran yang menguasai perbatasan memblokir semua jalan masuk ke kamp kecuali satu pintu masuk untuk menyelundupkan barang.

Hanya 20 persen dari seluruh kebutuhan kamp diizinkan masuk. Alhasil terjadi inflasi harga, menurut Mohammed Ahmed Derbas, ketua komite di kamp Rukban.

"Kami dalam tekanan. Bahkan organisasi-organisasi internasional untuk pelayanan kesehaan dan medis tidak bisa mengakses kami," lata Khashaam.

Kamp Rukban didirikan AS tahun 2016 berlokasi 55 kilometer di zona aman , setelah pangkalan militer AS Al Tinf.

Kamp dibangun sebagai tempat tinggal informal pengungsi yang melarikan diri dari penguasa dan ISIS namun ditolak masuk oleh Yordania tahun 2015.

Kamp Rukban dihuni 60 ribu orang yang lari dari rumah mereka. Sementara populasinya sekarang sudah mencapai 10 ribu hingga 12 ribu orang.

Rusia, Suriah, dan AS saling tuding tentang situasi kamp Rukban. Damascus dan Moscow mengklaim bahwa kelompok ekstrim bersembunyi di kamp itu.

Kementerian Pertahanan Rusia menuding AS memanfaatkan pengungsi di kamp Rukban sebagai perisai manusia dan menjadi markas ISIS.

Dipicu keamanan semakin bergejolak di perbatasan, Yordania memperketat bantuan kemanusiaan masuk ke kamp dan kemudian menutup perbatasan untuk organisasi kemanusiaan masuk ke kamp Rukban tahun 2018.

Menanggapi tudingan Rusia dan Suriah, AS beralasan pihaknya tidak akan memberikan bantuan kemanusiaan ke kamp pengungsi Suriah, Rukban.

"Jika kami memberi mereka makan, sepertinya kami akan tinggal di sana selamanya, dan mungkin ada opsi lain untuk mereka," kata James Jeffrey, perwakilan khusus AS untuk Suriah kepada The Washington Post, Juli tahun 2019.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

10 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

1 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

Warga Israel yang tinggal di wilayah pendudukan, menyerang dua konvoi kendaraan pembawa bantuan kemanusiaan untuk warga di Jalur Gaza dari Yordania.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

4 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya