Inggris Pastikan Evaluasi Lockdown Virus Corona Akan Dilaksanakan

Kamis, 9 April 2020 09:00 WIB

Staf medis membersihkan ambulans di RS St Thomas's, saat wabah virus corona Covid-19 di London, Inggris, 1 April 2020. REUTERS/Hannah McKay

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris akhirnya memastikan bahwa evaluasi lockdown virus Corona akan tetap dilaksanakan pekan depan. Adapun evaluasi akan dilakukan pada hari Senin, 13 April 2020.

"Evaluasi lockdown tetap berjalan sesuai rencana pada pekan depan. Namun, kami minta publik untuk tetap mengikuti aturan yang telah kami tetapkan mengingat sekarang kita dalam situasi kritis," ujar pemerintah Inggris dalam pernyataan persnya sebagaimana dikutip dari BBC, Rabu malam, 8 April 2020.

Awalnya, evaluasi lockdown pada Senin nanti terancam tak terlaksana. Sebab, Perdana Menteri Boris Johnson dilarikan ke rumah sakit akibat tertular virus Corona. Johnson adalah orang yang menjanjikan evaluasi lockdown pada pekan depan.

Adapun lockdown di Inggris sudah berlangsung sejak tanggal 23 Maret lalu. Johnson menjanjikan lockdown akan berlangsung selama tiga pekan sebelum dilakukan evaluasi untuk menentukan kelanjutannya. Jika terjadi penurunan penyebaran virus Corona, Johnson berjanji akan meringankan lockdown yang ada.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Muda Edward Argar menyatakan bahwa lockdown akan diringankan apabila masa puncak pandemi sudah lewat di Inggris. Hingga saat ini, ia belum bisa memastikan kapan puncak pandemi akan terjadi.

"Terlalu awal untuk memprediksi kapan pandemi akan terjadi," ujar Argar. Argar mengaku tidak yakin lockdown akan diringankan.

Senada dengan Argar, Wali Kota London Sadiq Khan juga tidak yakin lockdown akan diringankan. Ia memprediksi puncak pandemi virus Corona di Inggris baru akan terjadi 10 hari lagi. Oleh karenanya, paling cepat, lockdown baru akan diringankan 14 hari lagi sejak hari Senin nanti.

"Saya rasa tidak akan ada pencabutan lockdown karena puncaknya baru akan terjadi sekitar satu setengah pekan lagi," ujar Khan.

Uniknya, sebelum Inggris memutuskan apakah akan memperpanjang lockdown atau meringankannya, Wales sudah memutuskan untuk memperpanjang lockdown di sana. Hal itu dipastikan oleh Menteri Pertama Wales, Mark Drakeford.

Hingga berita ini ditulis, Inggris tercatat memiliki 55.940 kasus dan 6.171 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19).

ISTMAN MP | BBC

Berita terkait

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

6 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

5 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

8 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya