Menteri Keuangan Eropa Gagal Mufakat Soal Dana Bantuan Corona

Rabu, 8 April 2020 15:12 WIB

Seorang pria berjalan melewati rak-rak kosong di sebuah supermarket, di tengah kekhawatiran terhadap wabah virus corona, di kota Basque Guernica, Spanyol, Jumat, 13 Maret 2020. Sejumlah bahan pangan juga diborong konsumen dari sejumlah supermarket di Eropa. REUTERS/Vincent West

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri keuangan dari negara-negara Uni Eropa gagal mencapai kata sepakat terkait skema bantuan ekonomi untuk negara terdampak virus Corona. Walhasil, keputusan yang seharusnya diambil kemarin ditunda hingga hari Kamis.

"Setelah berdiskusi selama 16 jam, kami sebenarnya hampir mencapai kata sepakat. Namun, ternyata masih ada yang harus dibahas," ujar Ketua Eurogroup, Mario Centeno, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 8 April 2020.

Dalam rapat yang berlangsung sejak pukul 14.30 waktu setempat tersebut, para menteri keuangan negara Eropa membahas berbagai skema bantuan. Salah satunya adalah skema surat utang khusus atau dikenal juga sebagai "Coronabonds". Nilai bantuan yang diharapkan adalah 500 miliar Euro.

Pada awalnya, rapat berjalan lancar. Namun, di tengah jalan, rapat menemui jalan buntu ketika negara-negara Eropa Selatan meminta mutualisasi terkait pelunasan utang. Mutualisasi bisa dipahami sebagai skema di mana semua utang (sovereign debt) akan ditanggung bersama oleh negara-negara Eropa.

Italia merupakan salah satu negara yang meminta mutualisasi dipertimbangkan. Namun, negara-negara Eropa Utara seperti Belanda menolak keras opsi tersebut karena khawatir dimanfaatkan oleh negara-negara Eropa Selatan.

"Italia meminta mutualisasi dipertimbangkan sebagai salah satu mekanisme pelunasan utang di kemudian hari. Namun, Belanda enggan menyanggupinya," ujar salah satu pejabat negara yang terlibat dalam rapat itu.

Ketika rapat berakhir, sekitar pukul 04.00 tadi, Belanda menjadi satu-satunya negara yang enggan mendukung mutualisasi. Karena keputusan Eurogroup harus disepakati bersama, maka pengambilan keputusan akhirnya ditunda.

Menteri Keuangan Jerman, Olaf Scholz, mengaku bisa memahami keengganan Belanda mensupport negara-negara Eropa Selatan. Namun, menurut Scholz, negara-negara Eropa perlu mengesampingkan perbedaan-perbedaan tersebut dan bersatu karena dunia dalam kondisi krisis akibat virus Corona (COVID-19).

"Oleh karenanya, saya, bersama Bruno Le Maire (Menteri Keuangan Prancis), mendorong negara-negara Eropa untuk mau berkompromi dan tidak mempersulit penyelesaian masalah ekonomi yang ada," ujar Scholz.

Mutualisasi uutang memang kerap memicu perdabatan antara negara-negara Eropa di selatan dan di utara. Hal itu dipisu krisis Euro yang terjadi kurang lebih satu dekade yang lalu.

Adapun terkait virus Corona, Spanyol dan Italia menjadi negara yang paling terdampak di Eropa. Italia, misalnya, tercatat memiliki 135.686 kasus dan 17.217 korban meninggal. Sementara itu, Spanyol memiliki 140.511 kasus dan 13.897 korban meninggal.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

6 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

4 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

5 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya