Pengalaman Tangani Ebola Jadi Modal Sierra Leone Tangani Corona

Selasa, 31 Maret 2020 10:44 WIB

Anggota Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan meminta seoran tunawisma untuk tidak turun ke jalan saat diberlakukannya hari pertama Lockdown selama 21 hari guna mencegah penyebaran Virus Corona di Johannesburg, Afrika Selatan, 27 Maret 2020. REUTERS/Siphiwe Sibeko

TEMPO.CO, Jakarta - Sierra Leone menjadi satu-satunya negara di Afrika Barat yang belum terdampak virus Corona (COVID-19). Walau begitu, mereka tidak ingin lengah. Bermodal pengalaman menghadapi virus Ebola, Sierra Leone mulai bersiaga untuk menghadapi pandemi virus Corona. Salah satunya, dengan menutup perbatasan negara.

"Selain pengantaran bahan pokok, segala kendaraan yang ingin masuk ke Sierra Leone akan diperiksa ketat," ujar Presiden Sierra Leone, Julius Maada Bio, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Selasa, 31 Maret 2020.

Ketika virus Ebola menyerang di tahun 2014, Sierra Leone adalah salah satu yang terdampak. Mereka tidak siap menghadapinya. Kejadian itu berlangsung cepat. Dalam waktu singkat, persentase kematian mencapai 28 persen, memakan korban kurang lebih 3.956 orang.

Saat itu, tidak ada sistem kesehatan yang mumpuni di Sierra Leone. Perlengkapan medis terbatas dan perhatian terhadap kebersihan pun masih sangat rendah. Bahkan, dalam banyak situasi, petugas medis terpaksa menggunakan peralatan yang tidak steril sehingga membahayakan pasien ataupun diri mereka sendiri.

Di luar unsur medis, penanganan di daerah perbatasan kala Ebola menyerang juga relatif lengang. Orang bisa keluar masuk Sierra Leone dengan mudahnya. Nah, hal itulah yang ingin dihindari oleh Sierra Leone dalam menghadapi virus Corona.

Menurut pakar medis di Sierra Leone, Dr. Madina Hussein, ada banyak PR yang harus dikerjakan oleh pemerintah setempat. Hal itu mengacu pada pengalaman menangani Ebola. Pertama, pemerintah Sierra Leone harus meningkatkan pengawasan terhadap akses keluar masuk negara. Hal itu untuk memastikan tidak ada kasus virus Corona yang dibawa dari luar. Kalau bisa, lakukan penutupan sekalian.

Selain itu, memperhatikan daerah-daerah rawan penularan. Beberapa di antaranya adalah airport dan gerbang perbatasan. Madina mengatakan, respon petugas di titik-titik itu harus cekatan dan tegas.

Selain dua hal di atas, lanjut Madina, pemerintah Sierra Leone juga harus mulai merekrut dan melatih tenaga kerja untuk ikut terlibat dalam penanganan virus Corona. Terutama, dalam hal pencegahan dan pengendalian penyakit. Dengan begitu, Sierra Leone tidak akan kekurangan tenaga medis.

"Hingga saat ini, kami belum mendapat laporan adanya kasus virus Corona. Selian itu, kami juga sudah mengaktifkan pusat gawat darurat untuk berjaga-jaga. Sejauh ini, respon pemerintah sangat bagus," ujar Madina yang memiliki pengalaman langsung menghadapi Ebola.

ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

23 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

1 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

2 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

9 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya