Pangeran Charles Dituduh Serobot Antrean Tes Virus Corona

Kamis, 26 Maret 2020 15:39 WIB

Pangeran Charles dan istrinya, Camilla, Duchess of Cornwall menghadiri Commonwealth Reception di London, Inggris, 9 Maret 2020. Camilla juga telah menjalani tes, namun hasilnya negatif. Aaron Chown/REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Netizen Inggris mempertanyakan cepatnya Pangeran Charles mendapatkan tes virus Corona (COVID-19). Beberapa bahkan menuduh Pangeran Charles mendapat perlakuan spesial karena dia adalah anggota keluarga Kerajaan. Sebab, masih banyak perawat dan tenaga medis di Inggris yang belum mendapat tes virus Corona hingga sekarang.

"Saya mendoakan Pangeran Charles agar lekas sembuh. Tetapi, perlu diingat:

PENTING UNTUK DITES:
Anggota keluarga Kerajaan Inggris

TIDAK PENTING UNTUK DITES:
Staff NHS." ujar akun aktor David Schneider di Twitter sebagaimana dikutip dari Daily Mail, Kamis, 26 Maret 2020.

Hal senada disampaikan penulis asal Inggris James Felton. Dalam cuitannya, ia menyindir soal betapa mudahnya Charles mendapatkan test virus Corona.

"Akan sangat bagus kalau mereka yang bekerja untuk NHS, melakukan kontak dengan ratusan orang, juga bisa mendapatkan tes (virus Corona) semudah orang yang memiliki istana untuk mengisolir dirinya," ujar Felton.

Sebagaimana telah diberitakan, Pangeran Charles terbukti positif tertular virus Corona pada hari Rabu kemarin. Charles mengetahui hasilnya setelah menjalani tes bersama Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) di Aberdeenshire. Adapun Pangeran Charles, saat ini, tengah menjalani masa isolasi di kediamannya, Balmoral.

Kepala Tim Medis Skolandia, Catherine Calderwood, membantah tuduhan netizen. Ia mengatakan, Charles cepat mendapat tes karena ia sudah menunjukkan gejalanya sejak akhir pekan lalu, saat berkunjung ke Skotlandia. Berdasarkan aturan yang berlaku di NHS, tes bisa dilakukan apabila seseorang menunjukkan gejala tertular virus Corona dan perlu segera dibawah ke rumah sakit.

Di sisi lain, Charles juga telah berusia 70 tahun. Usia tersebut masuk dalam rentang usia yang rentan tertular virus Corona. Oleh karenanya, menurut Calderwood, Charles memenuhi kriteria klinis untuk segera menjalani tes virus Corona.

Kementerian Kesehatan Inggris menyatakan hal senada. Menurut Menteri Kesehatan Junior Edward Argar, Pangeran Charles cepat diperiksa karena gejalanya sudah muncul.

"Sejauh yang saya tahu, gejala yang diderita dan kondisi dia sudah memenuhi kriteria. Pangeran Charles tidak menyerobot antrean," ujar Argar sebagaimana dikutip dari Reuters.

Selain Charles, anggota keluarga kerajaan lainnya yang sudah mendapat tes adalah Camilla, istri kedua Charles. Camilla menemani Charles ke Skotlandia ketika dia sudah menunjukkan gejala tertular virus Corona. Namun, Camilla mendapat tes tanpa pernah menunjukkan gejala serupa Charles.

Sebagai tambahan, per hai ini, Inggris menjadi salah satu negara di Eropa yang paling terdampak virus Corona (COVID-19). Lockdown diterapkan di berbagai tempat untuk mencegah penyebarannya meningkat. Adapun jumlah kasus dan korban meninggal virus Corona di Inggris adalah 9.529 kasus dan 422 orang.

ISTMAN MP | DAILY MAIL | REUTERS

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

8 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

23 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya