Konflik Amerika - Cina Soal Virus Corona Timbulkan Konflik di G7

Kamis, 26 Maret 2020 10:28 WIB

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menghadiri makan siang yang diselenggarakan oleh Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dengan rekan-rekannya dari lima anggota tetap yang memegang hak veto Dewan Keamanan AS di New York, AS, 26 September 2019. [REUTERS / Yana Paskova]

TEMPO.CO, Jakarta - Bersikerasnya Amerika untuk membentuk narasi Cina yang bertanggung jawab atas pandemi virus Corona (COVID-19) menimbulkan konflik di G7. Tidak ada yang setuju dengan cara Amerika. Walhasil, G7 pun gagal mengeluarkan pernyataan yang satu suara terkait pandemi virus Corona.

"Apa yang ditawarkan oleh Amerika adalah hal yang tidak bisa diterima. Kami tidak bisa setuju dengan pelabelan ataupun komunikasi seperti itu," ujar salah seorang diplomat Eropa, yang tidak disebutkan namanya, sebagaimana dikutip dari CNN, Kamis, 26 Maret 2020.

Sebagaimana diketahui, beberapa pekan terakhir, Amerika konsisten menyerang Cina perihal pandemi virus Corona. Dalam berbagai kesempatan, mereka berkali-kali menyebut Cina sebagai pihak yang bertanggung jawab atas virus tersebut.

Dalam rapat G7, sikap itu diteruskan oleh Amerika. Dalam penyusunan naskah pernyataan bersama, Amerika ogah menyebut virus Corona sebagai COVID-19. Menurut Amerika, selaku ketua G7, lebih tepat menyebut virus Corona sebagai "virus Wuhan".

Seperti yang telah dikatakan di awal, tidak ada anggota G7 yang sepakat dengan hal itu. Dibanding menyetujui naskah buatan Amerika, mereka lebih memilih membuat pernyataan sendiri-sendiri.

Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo, tidak membantah soal perbedaan pandangan di G7 tersebut. Ia juga tidak mempermasalahkan pernyataan-pernyataan terpisah yang dibuat oleh anggota G7. Menurutnya, pesan yang hendak disampaikan tetap sama walaupun masing-masing negara memilih untuk membuat pernyataan versi mereka.

"Dengan segala hormat terhadap pernyataan-pernyataan yang telah mereka buat, saya selalu memandang pertemuan G7 sebagai tempat untuk memastikan kami semua menyampaikan pesan yang sama," ujar Pompeo. Pompeo menambahkan bahwa dalam pertemuan G7, dia dan anggota lainnya juga membahas soal disinformasi virus Corona yang disebar oleh Cina.

Hingga berita ini ditulis, pandemi virus Corona di Cina sudah mulai mereda. Pusat penyebaran awal virus Corona, Wuhan, bahkan akan mengakhiri status lockdownnya dalam waktu dekat.

Sementara itu, di Amerika, situasi mulai memanas. Jumlah kasus dan korban meninggal konsisten bertambah tiap harinya. Bahkan, WHO menyebut Amerika potensial menjadi episentrum virus Corona yang baru, menggantikan Cina. Per hari ini, tercatat ada 54.381 kasus dan 734 korban meninggal akibat virus Corona di negeri Paman Sam tersebut.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

9 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

12 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

23 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya