Tangani Virus Corona, Inggris Pakai Lockdown Sebagai Ancaman

Senin, 23 Maret 2020 18:00 WIB

Orang-orang terlihat di kedai minum The Curchill Arms, ketika wabah virus Corona (COVID-19) merebak di Inggris, di London tengah, Inggris, 20 Maret 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris gerah melihat warganya masih bandel untuk mengikuti pembatasan sosial. Alih-alih menjaga diri dari virus Corona, banyak warga Inggris malah pergi berlibur atau berjemur pada akhir pekan kemarin.

Jika warga Inggris masih tetap bandel, pemerintah Inggris menyatakan tak akan segan melakukan lockdown diikuti dengan jam malam. Hal itu ditegaskan oleh Menteri Kesehatan Matt Hancock.

"Oh, kami lebih dari siap untuk melakukan hal tersebut (lockdown) jika dirasa perlu. Misi kami di sini adalah mencegah penyebaran virus yang lebih parah," ujar Hancock sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 23 Maret 2020.

Hingga berita ini ditulis, Inggris merupakan salah satu negara di benua Eropa yang paling terdampak virus Corona. Di sana tercatat ada 5.683 kasus dan 281 korban meninggal akibat virus dengan nama resmi COVID-19 itu.

Sayangnya, hal itu tidak mencegah warga Inggris untuk berlibur. Pada akhir pekan kemarin, jutaan warga Inggris tumpah di taman-taman nasional untuk menyambut datangnya musim panas. Di Snowdonia National Park, Wales, misalnya, pengurus setempat mengaku kewalahan karena jumlah warga yang datang lebih banyak dari biasanya sementara mereka sudah mengurangi tenaga.

Sejauh ini, yang sudah dilakukan Inggris untuk menekan penyebaran adalah meminta usaha-usaha non esensial untuk mengurangi operasional, meminta warga untuk bekerja dari rumah, serta menutup tempat-tempat hiburan di mana warga berpotensi untuk berkumpul bersama.

Beberapa usaha non-esensial telah menuruti perintah itu. Retail Primark dan John Lewis, misalnya, akan menutup tokoknya untuk sementara waktu per Senin ini.

Hancock berharap warga bisa cepat sadar untuk tidak berkeliaran di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Ia khawatir tenaga dan perlengkapan medis yang ada sekarang tidak akan cukup apabila penyebaran virus Corona terus meningkat. Sekarang ini saja, kata ia, sudah ada keluhan dari tenaga medis yang merasa dikorbankan karena minimnya perlengkapan medis yang mumpuni.

"Situasi sekarang seperti prang, perang terhadap virus," ujar Hancock mengakhiri.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

54 menit lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

7 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

9 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

21 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

3 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

3 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya