Australia Larang Kunjungan Warga Asing untuk Hambat Virus Corona

Jumat, 20 Maret 2020 12:00 WIB

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. Sumber: Tracey Nearmy/Getty Images/aljazeera.com

TEMPO.CO, Jakarta - Australia akan memberlakukan larangan perjalanan sementara kunjungan masuk bagi semua warga asing dan warga non-Australia mulai Jumat pukul 9 malam untuk menghambat penyebaran virus Corona atau COVID-19.

Dalam pengumuman yang disiarkan pada Kamis, Perdana Menteri Scott Morrison menjelaskan penundaan itu untuk memungkinkan orang-orang yang saat ini bersiap-siap untuk tiba di Australia untuk membuat pengaturan lain, sementara tidak menjebak para pelancong yang sedang terbang ke Australia, menurut laporan News.com.au, 20 Maret 2020.

"Kami percaya sangat penting untuk mengambil langkah lebih lanjut. Saya telah berkonsultasi dengan Perdana Menteri Selandia Baru tentang larangan (ini)," kata PM Morrison.

Selandia Baru menerapkan larangan yang sama terhadap warga asing yang memasuki negaranya pada hari Kamis.

"Pengaturan ini akan memungkinkan selama 24 jam ke depan bagi orang untuk membuat pengaturan lain, jika mereka berniat datang ke Australia," kata Morrison.

Advertising
Advertising

Namun, Morrison mengatakan aturan baru ini tidak berlaku bagi warga Australia di Selandia Baru dan sebaliknya.

"Sama dengan warga Selandia Baru yang tinggal di Australia sebagai penduduk Australia, ini adalah aturan yang sama yang berlaku di kedua negara. Kami telah bekerja hari ini untuk menyelaraskan apa yang kami lakukan dan saya menghargai keterbukaan itu," kata Morrison.

Masyarakat Australia panic buying setelah jumlah pasien virus corona disana bertambah. Sumber: mirror.co.uk/Only In Guildford.../Facebook

Menurut laporan ABC, larangan itu berarti orang-orang dengan visa pelajar, kerja, dan liburan, yang saat ini berada di luar negeri, tidak akan dapat memasuki Australia ketika aturan berlaku. Pemegang visa yang sudah berada di Australia dapat tetap tinggal di negara tersebut.

Perdana Menteri mengatakan larangan perjalanan sebelumnya telah mengurangi perjalanan ke Australia menjadi sepertiga dari tingkat normal.

Morrison mengatakan tindakan itu penting untuk melangkah lebih jauh dalam upaya untuk memperlambat penyebaran COVID-19.

"Sekitar 80 persen dari kasus yang kami miliki di Australia adalah hasil dari seseorang yang tertular virus di luar negeri atau seseorang yang telah melakukan kontak langsung dengan seseorang yang telah kembali dari luar negeri," kata Morrison. "Jadi, proporsi yang sangat besar dari kasus di Australia telah diimpor."

Larangan perjalanan datang setelah maskapai Qantas dan Virgin mengumumkan pengurangan besar-besaran untuk penerbangan dan staf, baik domestik maupun internasional.

Morrison berterima kasih kepada Qantas karena telah bekerja dengan pemerintah untuk mempertahankan penerbangan yang diperlukan untuk membawa pulang orang-orang Australia selama wabah virus Corona.

Berita terkait

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

9 jam lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

10 jam lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

17 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

1 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

2 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya