4 Kapal Ini Tak Tentu Nasibnya Karena Virus Corona

Senin, 16 Maret 2020 20:00 WIB

Seorang petugas yang mengenakan masker berjaga di pelabuhan di sebelah kapal pesiar Diamond Princess di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang 12 Februari 2020. [REUTERS / Kim Kyung-hoon]

TEMPO.CO, Jakarta - Virus Corona membuat sejumlah kapal pesiar terjebak di pelabuhan ataupun lautan lepas. Sebab, tidak ada negara yang mau mengizinkan mereka menurunkan penumpang setelah tahu ada pasien virus corona di antara mereka. Mengutip CNN, Setidaknya ada empat kapal yang nasibnya terkatung-katung akibat virus dengan nama resmi COVID-19 itu.

1. MS Braemar
Ms Braemar diketahui membawa lima pasien virus Corona di dalamnya. Empat di antaranya adalah penumpang dan sisanya adalah kru. Meski begitu, menurut keterangan dokter yang berada di kapal tersebut, ada 20 penumpang dan 20 kru yang tengah menjalani masa isolasi karena diduga juga sudah tertular virus Corona.

Hingga berita ini ditulis, MS Braemar belum menemukan tempat berlabuh karena ditolak berkali-kali oleh berbagai negara. Mereka bertahan di lautan lepas Bahama, 25 mil dari dari pelabuhan terdekat. Mereka masih menanti kebijakan pemerintah setempat untuk memperbolehkan mereka mengambil makanan, obat-obatan, bensin, serta tim medis untuk membantu situasi di dalam kapal.

Pemerintah Inggris, tempat asal MS Braemar, tengah bernegosiasi dengan pemerintah Kuba dan Amerika untuk mencari tempat berlabuh. Sejauh ini, Kuba menjadi lokasi yang paling masuk akal mengingat posisi kapal yang sudah berada di perairan Bahama.

2.Silver Shadow
Silver Shadow, kapal pesiar asal Kanada, terjebak di pelabuhan Recife, Brazil setelah ketahuan membawa pasien virus Corona di antara para penumpang. Menurut Royal Carribean selaku operator dari Silver Shadow, salah satu penumpang telah didiagnosis positif tertular virus Corona,.

Saat ini, penumpang yang dipastikan tertular virus Corona itu sudah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Sementara itu, 609 penumpang yang berada di dalam kapal, tengah menjalani masa isolasi dan tak diperbolehkan keluar hingga masa isolasi selesai.

3.Silver Explorer
Serupa dengan nasib Silver Shadow, kapal pesiar Silver Explorer terjebak di pelabuhan Castro, Chile. Salah satu penumpang mereka positif tertular virus Corona dan dilarikan ke rumah sakit setempat. Kurang lebih ada 111 penumpang dan 120 kru yang berada di kapal itu.

4.Golden Princess
Meski tidak ada penumpang yang tertular virus Corona di Golden Princess, kapal tersebut sempat terjebak di Pelabuhan Akaroa, Christchurch, Selandia Baru. Sebab, tiga di antara penumpang mereka sempat diduga tertular virus Corona. Satu di antaranya menunjukkan gejala yang menyerupai penyakit virus Corona sementara sisanya melakukan kontak dengan pasien virus Corona belum lama ini.

Ahad kemarin, setelah masa isolasi dan tes kesehatan usai, kapal diperbolehkan pergi dari Akaroa menuju Australia. Walau begitu, seluruh agenda wisata di Selandia Baru dibatalkan karena masa-masa isolasi tersebut. Belum diketahui apakah penumpang nantinya diperbolehkan turun di Australia.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

12 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

14 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya