Bentuk Koalisi, Benny Gantz Punya Peluang Pimpin Israel

Senin, 16 Maret 2020 17:31 WIB

Pemimpin partai Biru dan Putih, Benny Gantz terlihat saat ia tiba untuk memberikan suara dalam pemilihan parlemen Israel di sebuah tempat pemungutan suara di Rosh Ha'ayin, Israel 17 September 2019. [REUTERS / Ronen Zvulun]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin oposisi Israel Benny Gantz akan diminta untuk membentuk pemerintah baru. Hal ini bisa mendorong peluang Gantz untuk mendongkel Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dari kursi orang nomor satu di Negeri Bintang Daud.

Netanyahu, 70 tahun, saat ini telah menjadi perdana menteri terlama yang pernah menjabat di Israel. Pemerintahannya saat ini dihadapkan pada tantangan memerangi penyebaran virus corona, dimana Netanyahu sudah memberlakukan darurat nasional selama enam bulan ke depan agar pihaknya bisa menangani virus corona.

Sebelumnya pada 2019, Netanyahu mencoba membentuk sebuah pemerintahan koalisi, namun belum berhasil. Pada Minggu, 15 Maret 2020, Gantz memenangkan dukungan dari dua partai kunci sehingga membuatnya punya peluang untuk membentuk sebuah pemerintahan setelah pemilu terakhir yang diselenggarakan pada 2 Maret 2020.

Advertising
Advertising

“Presiden akan mengeluarkan perintah untuk membentuk pemerintahan dengan kepala Benny Gantz,” kata Kepresidenan Israel, seperti dikutip dari reuters.com.

Gantz berasal dari Partai Biru dan Putih. Pengumuman dari Kepresidenan Israel ini diambil pada hari terakhir Presiden Israel Reuven Rivlin menggelar konsultasi dengan seluruh partai yang duduk di 120 kursi parlemen.

“Pada akhir konsultasi, 61 anggota parlemen telah merekomendasikan Benny Gantz, sedangkan 58 anggota parlemen merekomendasikan Ketua Partai Likud saat ini (Netanyahu),” demikian pernyataan Knesset, dimana satu anggota parlemen memilih tidak merekomendasikan siapapun.

Koalisi yang dipimpin oleh Gantz kemungkinan juga harus mendapat dukungan dari dua musuh politik Gantz. Dua musuh politik Gantz itu adalah Joint List, yakni koalisi anggota parlemen dari minoritas Arab di Israel yang memiliki 21 persen suara dan yang kedua adalah Yisrael Beiteinu, yang dipimpin oleh mantan Menteri pertahanan Avigdor Lieberman, yang beraliran kanan.

Berita terkait

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

45 menit lalu

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

2 jam lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

3 jam lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

4 jam lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

5 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

15 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

17 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

19 jam lalu

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

PKS memilih tak menggubris pernyataan Partai Gelora yang menolak rencana mereka bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

23 jam lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya