Kamar Mayat Penuh, Kapel di Italia Tampung Korban Virus Corona

Sabtu, 14 Maret 2020 06:00 WIB

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat memeriksa kondisi pasien terinfeksi virus corona di ruang isolasi Rumah Sakit Cremona di Italia Utara, 5 Maret 2020. Jumlah kasus infeksi virus corona di Italia sebanyak 7.375 kasus. LA7 PIAZZAPULITA/Reuters TV via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kapel di Italia utara telah diubah menjadi kamar mayat karena kota itu tidak dapat menampung korban meninggal virus Corona (COVID-19).

Kota Bergamo, di wilayah Lombardy dekat Milan, adalah salah satu kota di Italia yang paling parah terkena virus Corona.

Kota ini memiliki 2.000 lebih kasus yang dikonfirmasi, melonjak 300 kasus dalam 24 jam terakhir, dan hampir 150 kematian akibat COVID-19.

Dikutip dari Sky News, 13 Februari 2020 dokter di daerah itu mengatakan mereka tidak dapat mengatasi tingkat pasien yang terinfeksi, menyamakan virus dengan "gempa bumi".

Kapel All Saints, di sebelah pemakaman kota, telah diubah menjadi kamar mayat, menurut surat kabar Milan Corriere della Sera dan laporan media Italia lainnya.

Advertising
Advertising

Rata-rata 40 peti mati sehari disimpan di sana sebelum dimakamkan atau dikremasi.

Kuburan yang berdekatan telah ditutup untuk umum untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II.

Tempat wisata di Italia sepi turis setelah negara itu lockdown akibat penyebaran virus corona. Sumber: mirror.co.uk

Krematorium bekerja 24 jam sehari, tetapi meskipun demikian tidak dapat mengatasi tingkat kematian yang tinggi, dan keluarga para korban harus sering menunggu beberapa hari sebelum jenazah orang yang mereka cintai dikremasi.

Seluruh Italia dalam keadaan terisolasi karena pemerintah melakukan penutupan kota di seluruh Italia untuk menghadapi wabah. Italia menjadi negara kedua paling parah terdampak virus Corona setelah Cina daratan.

Semua pertemuan dan upacara, termasuk kegiatan massa dan pemakaman, dilarang, yang berarti keluarga korban bahkan tidak bisa mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang mereka cintai untuk terakhir kali. Gereja-gereja juga ditutup.

Sebagian besar kasus virus Corona di Italia berada di wilayah Lombardy utara, di mana Bergamo berada.

Seorang dokter di rumah sakit Papa Giovanni XXIII di kota itu, Roberto Cosentini, menyamakan Lombardy dengan "pusat gempa bumi yang tidak pernah berakhir".

Dia mengatakan kepada surat kabar Italia La Repubblica bahwa mayoritas pasien tiba di rumah sakit pada sore hari, dan seringkali dalam kondisi yang buruk sehingga mereka perlu diintubasi atau dihubungkan ke ventilator segera mungkin.

"Setiap sore, itu seperti gempa baru, dan rumah sakit kewalahan," katanya. "Jika kita tidak dapat menemukan lebih banyak tempat tidur rumah sakit, lebih banyak dokter, lebih banyak perawat, kita tidak akan bisa bertahan lama."

Menurut data real-time yang dihimpun John Hopkins University dan diperbarui pada 13 Maret 2020 pukul 6.33 PM, total kasus virus Corona di Italia mencapai 15.113 dengan 1.016 kematian.

Berita terkait

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

2 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

3 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

6 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

6 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

12 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

13 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

14 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

15 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

18 hari lalu

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?

Baca Selengkapnya

Jenis-jenis Restoran di Italia dari Osteria, Trattoria hingga Ristorante

23 hari lalu

Jenis-jenis Restoran di Italia dari Osteria, Trattoria hingga Ristorante

Setiap jenis restoran di Italia terdapat perbedaan dari jenis tempat usaha hingga makanannya

Baca Selengkapnya