Hindari Virus Corona, Diplomat Asing Tinggalkan Korea Utara

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 10 Maret 2020 13:50 WIB

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat memeriksa kondisi pasien terinfeksi virus corona di ruang isolasi Rumah Sakit Cremona di Italia Utara, 5 Maret 2020. Di Italia korban meninggal akibat virus corona mencapai 366 orang, sedangkan pasien yang pulih 622 orang. LA7 PIAZZAPULITA/Reuters TV via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perwakilan diplomatik asing yang berada di Pyongyang, Korea Utara, mulai dievakuasi ke Rusia pada Senin, 9 Maret kemarin terkait penanganan wabah virus Corona.

Para diplomat itu di antaranya adalah perwakilan dari Jerman, Prancis, dan Swiss. Mereka akan diterbangkan ke Vladivostok, sebuah pelabuhan Rusia di Samudra Pasifik.

Korea Utara hingga saat ini belum melaporkan adanya kasus infeksi virus Corona di negaranya meskipun wilayahnya sangat berdekatan dengan Cina. Cina merupakan tempat pertama kali virus Corona terdeteksi sebelum menyebar ke Korea Selatan, yang saat ini sedang berperang melawan wabah ini.

Pemerintah Pyongyang telah memperkuat keamanan dengan memeriksa warga asing yang akan memasuki negaranya dan memberlakukan 30 hari karantina. Korea Utara mulai merasa khawatir akan penyebaran wabah dan mulai mengenakan masker sebagai perlindungan diri.

"Ada kekhawatiran di kota dan seluruh negeri karena orang-orang mulai mengetahui informasi tentang virus Corona. Mereka mengetahuinya dari media setempat. Ini menjadi masalah terbesar yang mereka hadapi saat ini," kata Pit Heltmann, duta besar Jerman, kepada wartawan di Vladivostok seperti dikutip Reuters.

Advertising
Advertising

Klaus Stross, Sekretaris Kedutaan Jerman, mengatakan dia belum melihat adanya gangguan terhadap proyek konstruksi di Korea Utara. Dia mengatakan bahwa 103 orang; 63 warga asing dan 40 warga Korea Utara telah berada dalam penerbangan maskapai Koryo Airline.

"Semua pihak berharap aktivitas penerbangan dapat dilanjutkan, perbatasan negara dibuka kembali, tetapi di dalam Pyongyang Anda tidak merasakan batasan apa pun," kata Stross. Menurut dia, sejumlah orang mengenakan masker saat berjalan di ruang publik tapi sebatas itu saja.

Kedutaan Rusia mengatakan kelompok yang dievakuasi ke Rusia termasuk 13 staf dan anggota keluarga dari kedutaan Rusia sendiri, serta diplomatik dari Polandia, Rumania, Mongolia, dan Mesir. Tenaga medis dan sejumlah pengusaha juga ada dalam penerbangan tersebut.

Seperti dilansir Channel News Asia, wabah virus Corona ini mulai terdeteksi sejak Desember 2019 dan merebak ke sekitar seratus negara dalam waktu dua bulan kemudian. Ada sekitar 110 ribu orang yang terdampak virus ini, dan sekita Rp.3.800 orang meninggal dunia akibat infeksi saluran pernapasan.

SAFIRA ANDINI

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya